Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Pembangunan "Kebun Hutan" Perlu Dilakukan Secara Masal

Pembangunan "Kebun Hutan" Perlu Dilakukan Secara Masal

Berita Utama | Sabtu, 30 Desember 2023 | 10:19 WIB
Editor : Gatot Widakdo

BAGIKAN :
Pembangunan "Kebun Hutan" Perlu Dilakukan Secara Masal

Kabarindo, Bolra--Musim panas dan kering yang terjadi sepanjang tahun 2022-2023 sangat memprihatinkan, Perlu aksi nyata seperit pembangunan "Kebun Hutan" sebagai upaya penghijauan dan pelestarian lingkungan, namun tetap produktif.

"Kita bangun kebun hutan dengan penanamab tumbuhan buah-buahan seperti mangga, klengkeng, jeruk, adpokat, rambutan, disamping rumput gajah dan pepohonan hutan. Ini sangat dimungkinkan penghijauan "Kebun Hutan" yang produktif menghasilkan uang, oksigen sekaligus kerindangan alam." kata Transtoto Handadhari, rimbawan politikus Universitas Gajah Mada yang juga mantan Dirut Perum Perhutani.

Ditambahkan, perlu juga  dilakukan upaya  pembuatan plot "Kebun Hutan" di lahan-lahan  kosong khususnya di daerah perbatasan Jawa Tengah-Timur seperti Bojonegoro. Bahkan ini juga sangat mungkin di luar Jawa terutama di lokasi-lokasi langganan kebakaran hutan di daerah gambut, seperti di Sumatera dan Kalimantan.

Menurutnya. kondisi tanah merah di daerah tersebut merupakan indikasi kesuburan yang cukup untuk membangun perkebunan kayu keras dan kedelai. Sedang di lahan-lahan krecuk seperti jenis grumusol sangat cocok untuk tumbuhan jati, pohon getah jaranan, glirisidia dan rumput gajah.

"Hanya di daerah minyak tersebut masih ada konflik peruntukan antara kepentingan penambangan minyak atau pengembangan hutan dan kebun. Tentu tidak mudah memutuskan kebijakannya. Namun pertimbangan terbaik selayaknya objektif tanpa melibatkan kepolitikan. Kesejahteraan masyarakat perlu didahulukan yang tetap berwawasan lingkungan hidup", tegas Transtoto yamg akan maju dalam pemilihan Caleg DPR-RI dari Partai Perindo nomor urut 4 dari Jateng 3 Blora Raya.

Menurut Transtoto, isu lingkungan masih termarjinalkan, Padahal, kondisi lingkungan sudah semakin kritis. Dicontohkan, suhu memuncak mencapai 45 derajad Celcius di wilayah penghasil terbesar kayu jati di Cepu, Blora, Jawa Tengah, dan terjadi juga di hampir semua lokasi termasuk dampak pengapnya udara yang masih terasa sampai di daerah perbukitan wisata omah elabu, Gunung Kidul, Yogyakarta yang aslinya sangat sejuk.

Musim panas dan kekeringan yang panjang menyebabkan banyaknya kebakaran semak, hutan jati dan lahan khususnya di Jawa membawa dampak temperatur bumi yang tinggi. Ini juga bukan efek pemanasan global, atau karena kebijakan KHDPK yang konon khusus itu, yang banyak mengurangi hutan lindung. Tetapi adalah fenomena alam yang memang sulit dilawan disamping konon ada badai El Nino.

Hamparan lahan ribuan hektar di daerah Cepu, Sambong, Cabak sampai Jepon, bahkan di sekitar areal wisata Bukit Serut nampak kering. Bahkan di sekitar Desa Karang Boyo tanah-tanah kering sangat luas mendorong suhu yang tinggi. "Kita perlu aksi nyata," tegas Transtoto.


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER