KABARINDO, PARIS - Pelatih asal Perancis yang pernah menukangi Tim Nasional (Timnas) Vietnam U-19, Philippe Troussier, memutuskan menjadi mualaf pada 2005. Keputusan itu diambil setelah dirinya menemukan cahaya Islam ketika tinggal di Maroko pada 2005.
Sosok Philippe Troussier tak asing dengan pencinta sepakbola Asia, terutama yang mengikuti gelaran Piala Dunia 2002. Pria asal Prancis ini merupakan pelatih yang membawa Jepang lolos ke 16 besar Piala Dunia 2002.
itu merupakan yang pertama Jepang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia. Kelar menangani Jepang, Philippe Troussier sempat menangani sejumlah tim nasional yang mayoritas penduduknya beragama Islam, yakni Qatar dan Maroko.
Di Maroko, Philippe Troussier hanya bertahan selama lima bulan. Namun, di negara Afrika Utara inilah, Philippe Troussier menemukan cahaya Islam. Dari situlah Philippe Troussier memilih menjadi mualaf dan mengganti namanya menjadi Omar.
"Awalnya, saya tidak ingin menunjukkan keislaman saya dan keluarga. Saya ingin menjaga perasaan saya sendiri,'' kata Philippe Troussier.
Kabar lain pun disampaikan salah satu rekan Troussier. Sang rekan mengatakan Philippe Troussier dan sang istri sudah mengucapkan dua kalimat syahadat.
Sama seperti Philippe Troussier, sang istri juga mengubah namanya dari Dominique menjadi Amina. Hal itu termuat dalam surat kabar Prancis, L’Opion.
"Ia (Philippe Troussier) telah mengubah nama menjadi Omar dan istrinya bukan lagi bernama Dominique, melainkan Amina," cerita salah satu sumber, mengutip dari L’Opinion.
Saat ini, Philippe Troussier berstatus tidak menangani klub maupun tim mana pun. Tim terakhir yang ditangani Philippe Troussier adalah Timnas Vietnam U-19. Sejatinya, Philippe Troussier membawa Timnas Vietnam U-19 lolos ke Piala Asia U-19 2020 dan berpotensi tampil di Piala Dunia U-20 2021. Namun, karena pandemi Covid-19, Piala Dunia U-20 2021 batal digelar. Alhasil, pada 31 Mei 2021, Philippe Troussier meninggalkan jabatan sebagai pelatih Timnas Vietnam U-19.