KABARINDO, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengatakan pembangunan kilang Balongan di bawah proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) mencapai 64.75% atau melampaui target realisasi Engineering, Procurement and Construction (EPC) yang telah ditetapkan. Pertamina optimis RDMP Balongan Fase 1 dapat mulai beroperasi pada 2022.
General Manager Project Balongan, Nugroho, mengatakan pihaknya melakukan sejumlah strategi untuk percepatan pembangun tersebut, di antaranya percepatan engineering untuk peralatan yang termasuk ke dalam LLI, termasuk peralatan-peralatan inti dalam RDMP Balongan termasuk Preflash Column dan Preflash Condenser Drum. Agar berjalan tepat waktu, tim project Balongan PT KPI juga melakukan negosiasi intensif dengan mitra untuk memastikan delivery time yang tepat waktu. Selain itu, katanya, Pertamina juga melakukan pengawasan secara intensif untuk material yang berpotensi mengalami keterlambatan proses manufaktur.
Sementara itu Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya, menyatakan bahwa strategi akselerasi yang dilakukan PT KPI sejalan dengan tujuan dibangunnya Proyek RDMP Balongan. “Proyek RDMP Balongan memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan Kilang Balongan dari 125 ribu barrel per hari menjadi 150 ribu barrel per hari dan meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi standard EURO V yang lebih ramah lingkungan,” jelas Ifki Sukarya.
Tujuan lainnya, yakni meningkatkan kompleksitas kilang dengan menambah unit konversi demi menghasilkan lebih banyak produk bernilai tinggi. Terakhir, Proyek RDMP diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas pengolahan crude (minyak mentah) agar mampu mengolah crude yang lebih sour. Adapun produk-produk yang dihasilkan dari RDMP Balongan antara lain Solar, Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo. (Sumber Foto: Pertamina)