Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali mengecam serangan udara Israel yang dilancarkan terhadap Pimpinan Hamas di Doha, Qatar pada Selasa (9/9/2025).
Hal itu disampaikan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangan pers pada Rabu (10/9/2025).
“Saya mengecam sekeras-kerasnya serangan militer Israel terhadap Doha, Qatar yang baru saja terjadi,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima MUIDigital (10/9/2025).
Dia menilai, serangan ini merupakan tindakan provokatif dan tidak berperikemanusiaan yang jelas-jelas melanggar hukum internasional dan Piagam PBB.
Menurutnya, serangan tersebut semakin memperburuk stabilitas kawasan dan mengancam perdamaian global.
“Serangan ini merupakan tindakan provokatif, ilegal, dan tidak berperikemanusiaan yang jelas-jelas melanggar hukum internasional, Piagam PBB, serta prinsip-prinsip dasar kemanusiaan,” ujar Sudarnoto.
Untuk itu, terdapat sejumlah pernyataan sikap sebagai respon terhadap aksi serangan Israel ke Doha, Qatar.
1. Dengan penuh keprihatinan dan kemarahan, mengecam sekeras-kerasnya serangan militer Israel terhadap Doha, Qatar yang baru saja terjadi. Serangan ini merupakan tindakan provokatif, ilegal, dan tidak berperikemanusiaan yang jelas-jelas melanggar hukum internasional, Piagam PBB, serta prinsip-prinsip dasar kemanusiaan
2. Serangan Israel ke Doha tidak bisa dipisahkan dari upaya sistematis untuk memperluas eskalasi konflik, melemahkan dukungan internasional terhadap Palestina, dan memberikan pesan intimidatif kepada negara-negara yang konsisten membela kemerdekaan Palestina.
Tindakan ini juga merupakan bentuk frustrasi politik Israel yang semakin terisolasi di mata dunia, namun tetap berusaha menunjukkan superioritas militer tanpa memedulikan reaksi global
3. Israel terus bertindak sewenang-wenang karena merasa mendapat perlindungan dari negara-negara besar tertentu, khususnya Amerika Serikat dan sekutunya, yang selalu menggunakan hak veto untuk menghalangi tindakan tegas Dewan Keamanan PBB. Dukungan politik, militer, dan finansial inilah yang membuat Israel arogan dan mengabaikan kecaman internasional.
4. Tindakan ini akan semakin memperburuk stabilitas kawasan dan mengancam perdamaian global. Dalam waktu yang bersamaan serangan ke Doha dapat memperkuat solidaritas negara-negara Muslim, khususnya dalam kerangka Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk semakin bersatu melawan kejahatan Israel.
5. Meyakini bahwa serangan ini justru akan menjadi pemicu bagi OKI untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik, diplomatik, dan bahkan ekonomi dalam rangka membela Palestina secara lebih nyata. Karena itu, OKI harus mengambil langkah konkret, bukan sekadar pernyataan, untuk melawan kebiadaban Israel.
6. Semua haruslah terus mendorong PBB agar segera menggelar sidang darurat dan menjatuhkan sanksi internasional yang tegas terhadap Israel.
Selain itu, harus ada upaya kuat untuk mengaktifkan Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menjerat Israel atas kejahatan perang dan genosida.
7. Menyerukan ada langkah serius untuk memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel oleh negara-negara Muslim dan negara begara lain yang peduli terhadap Palestina serta mendorong boikot global. Langkah, misalnya yang dilakukan oleh Spanyol patut ditiru.
8. Disamping itu, upaya memperkuat diplomasi publik internasional agar dukungan terhadap Palestina semakin meluas lintas agama, bangsa, dan kawasan harus terus dilakukan oleh kekuatan-kekuatan publik.
9. Menyerukan kepada seluruh masyarakat internasional, umat Islam di seluruh dunia, serta organisasi masyarakat sipil global: (a) Untuk meningkatkan solidaritas nyata terhadap perjuangan Palestina; (a) menolak segala bentuk normalisasi hubungan dengan Israel; (c) mendesak pemerintah masing-masing agar
10. Mengambil sikap politik yang tegas demi menghentikan agresi Israel. Dengan penuh keyakinan, saya tegaskan bahwa kejahatan Israel tidak akan mampu menghentikan gelombang perlawanan rakyat Palestina dan dukungan dunia. Sejarah akan mencatat bahwa penjajahan dan kebiadaban pasti akan runtuh. (Sumber: MUI.or.id)