KABARINDO, JAKARTA -- Pemerintah cq Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memastikan tahapan penyelenggaraan migrasi siaran dari TV analog ke siaran TV digital atau Analog Switch Off (ASO) berjalan sesuai rencana. Tahap pertama ASO akan berlangsung pada 30 April 2022 mendatang di sejumlah daerah.
Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang menyatakan migrasi siaran analog ke digital memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti mempermudah akses internet dan menumbuhkan ekonomi digital.
“Manfaat yang akan kita dapatkan dari migrasi TV analog ke TV digital itu terkait dengan internet dan kegiatan perekonomian semakin terpadu,” ujarnya dalam Webinar Seputar Siaran TV Digital: Alasan Beralih ke Siaran TV Digital, dari Jakarta Pusat, Rabu (02/03/2022) kemarin.
Dia menambahkan, migrasi TV digital dapat mendorong masyarakat untuk semakin produktif dengan memanfaatkan akses layanan internet. Menurutnya dengan akses itu, berbagai ide dan gagasan kreatif masyarakat dapat tersalurkan.
“Misalnya seperti usaha-usaha UMKM yang didorong atau mendapatkan peluang dan kemudahan untuk menembus pasar yang lebih luas melalui akses internet. Oleh karena itu, program penghentian TV analog juga selanjutnya kemudian beralih ke TV digital itu terkait dengan kualitas layanan internet,” jelasnya.
Philip Gobang menilai makin cepat masyarakat beralih ke TV digital akan membuat spektrum frekuensi radio lebih terbuka bagi layanan internet. Spektrum yang sebelumnya digunakan siaran analog dapat dimanfaatkan untuk kesempatan mendorong perekonomian digital.
“Kenapa? Karena kita memanfaatkan akses internet yang lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini yang kemudian mendorong pula pembangunan ekosistem digital dan ini merupakan suatu kesempatan yang penting atau peluang yang besar untuk mendorong bertumbuhnya ekonomi digital,” jelasnya.
Kementerian Kominfo akan terus memberikan stimulus kepada masyarakat agar manfaat dari program ASO dapat meningkatkan digital dividend.
“Migrasi TV digital juga manfaat ekonomi untuk masyarakat secara umumnya adalah adanya apa yang disebut dengan digital dividend yang didapat dari migrasi siaran TV analog ke digital. Hal ini sekali lagi menyokong pertumbuhan ekonomi digital,” ujarnya Stafsus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik.
Menurut Philip Gobang, selama masa pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi digital meningkat setiap tahun karena masyarakat lebih sering mengakses dan menggunakan layanan internet.
Oleh karena itu, Program ASO yang ditargetkan rampung pada 2 November 2022 itu akan menciptakan penghematan frekuensi yang dapat digunakan untuk layanan telekomunikasi seluler sebagai digital dividend.
“Banyak sekali hal-hal yang bisa dimanfaatkan dan bisa diambil yang merupakan poin penting, nilai positif yang sangat besar dari pemanfaatan siaran TV digital tersebut. Itu juga membuka banyak sekali peluang kerja, munculnya usaha kreatif yang memanfaatkan ruang digital yang semakin terbuka lebar dan pada saat yang sama masyarakat dapat menikmati siaran digital dengan lebih luas jaringannya, akses untuk mendapatkan siaran juga lebih cepat dan gambarnya lebih jernih,” tandasnya. Red dari siaran pers Kominfo