KABARINDO, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan tingkat pengangguran pada Februari 2025 sebagaimana data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) sebesar 4,76 persen, turun 0,06 persen poin dibandingkan dengan angka pada Februari 2024.
Yassierli menyebut angka itu saat merespons pertanyaan mengenai proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang memprediksi tingkat pengangguran (unemployment rate) di Indonesia mencapai 5 persen pada 2025.
"Proyeksi boleh saja, tetapi kalau dari Sakernas, kemarin sudah turun ya 4,76," kata Yassierli menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin.
Yassierli melanjutkan pemerintah menggunakan data Sakernas untuk mengetahui tingkat pengangguran dan untuk saat ini data terbaru merupakan data dari Sakernas pada Februari 2025.
Yassierli mengatakan tantangan pemerintah ke depan menjaga angka pengangguran itu tidak naik, terutama pada Agustus 2025, saat banyak mahasiswa lulus dari kuliahnya.
"Yang menjadi tantangan nanti adalah Sakernas Agustus ya, ketika lulusan dari institusi pendidikan itu sudah lulus. Itu yang nanti harus kita cari ya (jalan keluarnya, red)," kata Menaker.
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2025, yang diakses dari laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2025 mencapai 153,05 juta orang, naik 3,67 juta orang dibandingkan Februari 2024.
Kemudian, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada Februari 2025 naik sebesar 0,80 persen poin dibandingkan dengan Februari 2024.
Dari sumber survei yang sama, jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2025 sebanyak 145,77 juta orang, naik 3,59 juta orang apabila dibandingkan Februari 2024.
Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 sebesar 4,76 persen, turun 0,06 persen poin dibandingkan TPT pada Februari 2024.
IMF, sebagaimana dikutip dari World Economic Outlook Edisi April 2025, memproyeksikan tingkat pengangguran (unemployment rate) Indonesia mencapai 5 persen pada tahun 2025, naik dari angka tahun lalu, 4,9 persen.
Tingkat pengangguran versi IMF merupakan persentase angkatan kerja yang menganggur ataupun masih mencari pekerjaan. Sementara data Sakernas terbaru menunjukkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2025 mencapai 153,05 juta orang.