KABARINDO, JAKARTA - Maully Gagola, gitaris yang tak lain adalah adik kandung dari bassis group rock Godbless, Donny Fattah Gagola bersama dengan Cadaazz Pustaka Musik baru saja merilis single solo perdananya yang berjudul “Hanyut”. Single yang ditulisnya Bersama dengan Uranogaz, ini merupakan remake dari salah satu lagu yang terdapat di track list mini album group band rock, Legend Bee bertajuk “Jakarta Rock City” yang rilis di tahun 1992 silam.
Kemunculan Legend Bee yang digawangi oleh : Maully Gagola (gitar), Uranogaz (bass) dan Baruna Priyotomo (vocal) lewat mini album “Jakarta Rock City” pada saat itu menimbulkan banyak kontroversi di industri musik nasional yang membuat mini album tersebut ditarik dari peredaran sebulan setelah mini album tersebut dirilis, itulah salah satu alasan Maully Gagola me-remake dan merilis lagu “Hanyut” tersebut.
“Saat itu kita masih sangat muda – muda dan terlalu bersemangat menjalani Legend Bee sehingga kelakuan kita terkesan ugal – ugalan dan liar, kalau mengingat saat itu saya fikir kita hanya lost control saja sehingga tidak memikirkan resiko yang bakal kita alami, saya fikir kita hanya anak muda yang penuh kebebasan dalam berekspresi sementara crew – crew televisi / broadcast pada tahun itu begitu kaku nya dalam mengatur kelakuan kita yang rock n roll”, terang Maully Gagola menanggapi berita kekisruhan yang terjadi setiap Legend Bee di undang syuting di televisi – televisi saat itu hingga menimbulkan kontroversi.
Selain ingin memperkenalkan secara lebih luas kehadiran single “Hanyut” tersebut Maully Gagola juga mempunyai alasan lain kenapa lagu tersebut dia pilih sebagai rilisan perdana di karir nya sebagai solois,
“Saya mengambil lagu “Hanyut” ini karena lagu ini adalah lagu pribadi saya, lagu ini saya tulis sendiri dengan dibantu Uranogaz pada penulisan liriknya. Kebetulan saya lihat liriknya ini sangat sesuai dengan kehidupan sehari - hari yang mungkin di alami oleh banyak orang juga”, jelas Maully.
“Lagu “Hanyut” ini sebetulnya bercerita tentang drama kehidupannya, drama ketidaksetiaan dan perselingkuhan yang terjadi diantara pasangan pria dan Wanita yang akhirnya pasangan tersebut harus berpisah walaupun keduanya masih saling cinta”, tambah Maully lagi.
Proses produksi dari single “Hanyut” ini sempat mengalami beberapa kendala yang membuat perilisan single ini tertunda selama kurang lebih 2 tahun dikarenakan banyak hal. Fransiscus Eko sebagai eksekutif produser dan produser mengakui bahwa proses produksi single ini sangat melelahkan dan memakan waktu.
“Sebenarnya saya dan Maully sudah sepakat menggarap mini album yang didalamnya akan memperkenalkan 4 lagu karya Maully Gagola, namun pada kenyataannya baru memasuki proses pembuatan musik dasar di lagu kedua saya mengalami musibah sakit yang mengharuskan saya istirahat selama kurang lebih 2 tahun. Akhirnya proyek mini album ini terbengkalai ditambah ada pandemi covid 19 yang juga membuat proses produksi mini album ini semakin terganggu”, tutur Fransiscus Eko.
“Setelah sempat mengalami banyak kendala plus proses rekaman yang berpindah – pindah studio, akhirnya saya dan Maully sepakat merilis lagu “Hanyut” yang kebetulan proses rekamannya sudah selesai, namun saya dan Maully akan tetap melanjutkan penyelesaian mini album tersebut nanti”, tambah Fransiscus Eko lagi.
Di single “Hanyut” ini Maully Gagola sangat bersyukur karena dibantu oleh musisi – musisi hebat seperti sang kakak Donny Fattah Gagola yang memainkan bass di komposisi lagu ini dengan apik, sementara musisi lain yang ikut membantu adalah Atev (vocal), Christian Wibisono (Drum) serta alm Nova Zahedi (keyboard) yang harus berpulang usai ikut dalam pembuatan video klip single “Hanyut” tersebut awal juni 2023 kemarin.
Maully Gagola yang saat ini juga terlibat sebagai gitaris di group rock “Pure Seven” bertekad untuk tidak berhenti sampai disini saja melainkan dia berharap setelah merilis single perdana ini akan berlanjut merilis single - single berikutnya.
“Saya berharap para pecinta musik rock dan seluruh masyarakat Indonesia bisa menerima dan menikmati serta terhibur dengan karya saya ini”, harap Maully menutup pembicaraan.
Single “Hanyut” dari Maully Gagola sudah bisa disimak dan di download di berbagai digital store dan digital platform kesayangan kalian semua, sementara itu video musiknya bisa disaksikan melalui kanal Youtube : Musicblast.id dan Cadaazz Pustaka Musik.
Biografi Maully Gagola :
Maully Gagola adalah Gitaris kelahiran Manado, 24 Oktober 1959 yang merupakan anak ke 6 [enam] dari 8 [delapan] bersaudara. Maully Gagola sempat terlibat di beberapa group band nasional seperti Staff [1979] yang di perkuat juga oleh musisi – musisi hebat seperti Raidy Noor (bass, gitar, vokal), Ikang Fawzi (vokal, drums), Addie MS (keyboard), Riza Noor (bass) dan Cendi Luntungan (drum) yang menghasilkan 1 Album, Endrass Band di tahun 1982, Rit Band di tahun 80’ juga bersama Syamsul Siregar [drum], Harry Minggoes [Bass], Musya Joenoes [Keyboard], Amiroez [Vokal] yang kembali menghasilkan 1 album rekaman serta terlibat di album pertama Gank Pegangsaan berjudul “Palestina” di tahun 1989 bersama Keenan Nasution yang sempat menghasilkan single terkenal berjudul “Dirimu”.
Selain terlibat di banyak project band tadi, Maully Gagola juga ikut membantu project album dua orang kakaknya Donny Fattah Gagola dan Alm Rudi Gagola seperti di album pertama dari D&R / Donny dan Rudi [1974] berjudul “Mimpi” serta album “Lagu Untuk Mu” dari Donny Fattah And Friend [1987] sampai dengan album terbaru Donny Fattah Project berjudul “Hitam Putih” yang di rilis tahun 2015 lalu. Selain membantu di project – project musikal kedua kakaknya tersebut, Maully juga sempat terlibat membantu album solo koleganya di Legend Bee, Baruna Priyotomo yang berjudul THY Name In My Tittle [2014].
Legend Bee sendiri adalah group band Maully bersama dua rekannya Baruna Dan Uranogaz yang sempat merilis mini album “Jakarta Rock City” pada tahun 1992. Banyak kalangan menilai munculnya Legend Bee pada awal tahun 90’ an membawa sebuah perubahan / revolusi musik rock nasional dari musik – musik rock bergenre power Of metal yang menguasai industri musik nasional saat itu menjadi kembali ke akar rock n roll seperti yang di usung 3 sekawan tersebut. Dan sah – sah saja penilaian berbagai kalangan penikmat musik tersebut karena tidak lama setelah Legend Bee merilis album lahirlah sebuah album dari band fenomenal yang bernama Slank yang nota bene juga membawa misi musik rock n roll.
Maully Gagola sempat menghilang dari industri musik nasional di pertengahan sampai akhir tahun 90’ an dan menghabiskan banyak waktunya bermusik di café – café Jakarta bersama Jawa Crystal yang juga di perkuat Syaharani [penyanyi yang di kenal sebagai salah satu penyanyi Jazz terbaik Indonesia di era akhir 90’ an sampai sekarang]. Selain sedang menyelesaikan mini album solonya bersama Fransiscus Eko dan label Cadaazz Pustaka Musik, Saat ini Maully Gagola juga terlibat sebagai gitaris Pure Seven Bersama Iwan Xaverius dan Tori Sudarsono, produser Pure Seven di label Sirkus Records. Foto: Ist