KABARINDO, JAKARTA — Semangat pemberdayaan ekonomi rakyat berpadu dengan harmoni musik dalam Malahayati Fest 2026. Hal tersebut mengemuka dalam press conference yang digelar di Warkopiem, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sekaligus mengumumkan agenda konser dan pesta rakyat yang akan berlangsung selama dua hari, pada 24–25 Januari 2026.
Malahayati Fest 2026 hadir sebagai inisiatif langsung Ahmad Maulana, pemilik PT Malahayati Nusantara Raya yang akrab disapa Bang Ujay. Festival ini dirancang bukan sekadar sebagai hiburan, melainkan sebagai ruang kolaborasi dan pertumbuhan bersama, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Bang Ujay mengungkapkan, gagasan Malahayati Fest lahir dari keinginannya menghadirkan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat. Ia memilih konsep pesta rakyat dengan musik sebagai perekat sosial, karena musik diyakini mampu menyatukan perbedaan latar belakang dan karakter.
“Konsepnya memang pesta rakyat. Musik kami jadikan pemersatu bangsa, karena musik bisa menyatukan berbagai karakter dan latar belakang,” ujar Bang Ujay.
Menariknya, Malahayati Fest 2026 digelar tanpa dukungan sponsor. Keputusan tersebut diambil agar festival ini benar-benar murni untuk masyarakat. Dengan waktu persiapan yang relatif singkat, Bang Ujay mengaku tantangan justru menjadi pemacu semangat untuk menghadirkan acara yang berdampak nyata.
“Ide ini muncul dan langsung kami jalankan. Persiapannya hanya sekitar tiga bulan, dari Oktober hingga Januari. Saya pribadi memang tidak ingin ada sponsor, agar esensinya tetap untuk masyarakat,” tegasnya.
Dari sisi musikal, Malahayati Fest 2026 akan menghadirkan kolaborasi lintas generasi dengan mengundang legenda musik Indonesia seperti Iwan Fals dan Toni Q, serta deretan musisi lintas genre seperti Idgitaf, Rizky Febian, Adrian Khalif, Moluccan Soul, White Chorus, Andreggae, Irenk Akhoiyang, hingga sejumlah musisi muda yang tengah naik daun. Kehadiran para musisi tersebut memiliki nilai historis dan emosional tersendiri bagi Bang Ujay.

Pelaksana acara sekaligus penanggung jawab kegiatan, Sahroji, menegaskan bahwa festival ini tidak berhenti pada panggung konser semata. Menurutnya, Malahayati Fest dirancang sebagai ruang konkret bagi UMKM untuk bertumbuh.
“Acara ini berlangsung selama dua hari, 24–25 Januari 2026, berlokasi di Ex Hanggar Teras Pancoran, Jakarta Selatan. Tiket konser dapat dibeli melalui website YESPLIS dengan harga mulai dari Rp70.000,” jelas Sahroji.
Ia menambahkan, Malahayati Fest juga menghadirkan pameran UMKM, ruang konsultasi usaha, hingga program pembinaan berkelanjutan. Harapannya, para mitra binaan tidak hanya berkembang secara individu, tetapi juga mampu menularkan dampak positif kepada pelaku usaha lainnya.
Dalam press conference yang dimoderatori oleh Syukron Djamal dan Bangzhai tersebut, Sahroji turut menjelaskan bahwa Malahayati Fest memiliki divisi UMKM khusus yang fokus pada pendampingan bisnis, penyelesaian masalah keuangan, serta edukasi media dan pemasaran.
“Kami bahkan membentuk lembaga jasa khusus untuk membantu UMKM yang mengalami kendala keuangan. Benefit yang kami ambil nol persen dari UMKM yang kami bantu,” ungkapnya.
Sementara itu, COO PT Malahayati Nusantara Raya, Riska Febry, berharap Malahayati Fest 2026 menjadi pintu pembuka bagi UMKM untuk naik kelas dan memperluas skala usaha.
“Semoga acara ini bisa membuka jalan bagi UMKM untuk berkembang lebih besar. Kami berharap Malahayati Fest nanti berjalan sukses dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Saat ini, PT Malahayati Nusantara Raya telah memiliki 10 kantor cabang di berbagai daerah di Indonesia. Berawal dari Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Malahayati Consultant terus membangun kepercayaan publik dengan menargetkan terbentuknya ekosistem digital terpadu.
“Kami berharap masyarakat binaan ke depan bisa memiliki hingga lima jenis usaha. Kami juga tengah mempersiapkan ekosistem digital dan media sendiri, yakni Malahayati Kreatif,” tutup Bang Ujay.
Sebagai penutup, perwakilan UMKM serta ORMAS OI (Orang Indonesia) by Iwan Fals menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Malahayati Fest 2026. Mereka menilai festival ini sebagai ruang yang nyata dan inklusif bagi pelaku usaha kecil untuk berkembang.
Malahayati Fest 2026 pun diharapkan menjadi momentum baru—bukan hanya sebagai perayaan musik, tetapi juga sebagai gerakan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. Foto: Orie Buchori/Kabarindo.com





