KABARINDO, JAKARTA- Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan warga Papua merasa tidak aman hidup di Bumi Cenderawasih. Dia menyebut bahwa di muka bumi, orang yang hidup tidak bahagia adalah orang Papua. Lukas menyebut semua orang Papua menangis.
Pernyataan itu terekam dan beredar di media sosial. Lukas berkata warga Intan Jaya, Puncak, Nduga, Boven Digoel, dan Maybrat hidup dalam kesedihan.
"Orang menangis, orang tidak hidup aman di negeri kita sendiri, tidak hidup aman!" kata Lukas dalam video berdurasi 44 detik tersebut.
Lukas menyampaikan warganya tidak hidup dengan kebahagiaan. Dengan nada meninggi, ia menegaskan tak ada warga Papua yang senang.
"Seluruh Papua, di muka bumi ini, yang tidak happy itu orang Papua. Kamu catat itu," ujarnya.
Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus mengonfirmasi pernyataan Lukas tersebut. Rifai berkata pernyataan Lukas merupakan bentuk empati karena melihat masih banyak orang Papua menderita karena persoalan keamanan.
"Seperti kejadian yang terjadi di Kabupaten Puncak, Pegunungan Bintang, dan di Maybrat Papua Barat. Di mana masih banyak orang Papua menangis karena faktor keamanan. Jadi, jangan diartikan sempit," ucap Rifai, dikutip dari keterangan tertulis di situs resmi Pemerintah Provinsi Papua, Rabu (16/2).
Rifai meminta seluruh pihak tidak memolitisasi video Lukas tersebut. Dia juga meminta tak ada pihak yang mengaitkan pernyataan Lukas dengan gerakan separatis di Papua.
"Termasuk dalam hoaks yang baru beredar berkenaan dengan Deklarasi Independent Papua Movement di Bali tanggal 16 Februari 2022 yang menggiring keterlibatan beliau," ujarnya.
Sumber/foto: CNNIndonesia