Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Internasional > KTT UE - UA Promosikan Gerbang Global

KTT UE - UA Promosikan Gerbang Global

Internasional | Kamis, 17 Februari 2022 | 23:13 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
KTT UE - UA Promosikan Gerbang Global

KABARINDO, BRUSSEL – Konferensi Tingkat Tinggi dua hari para kepala pemerintahan Uni Eropa dan Uni Afrika dimulai Kamis (17/2) di Brussel, Belgia.

KTT Uni Eropa-Uni Afrika yang berlangsung pada 17 dan 18 Februari 2022 itu berupaya menguraikan tujuan bersama untuk Afrika dan Eropa, khususnya dalam meningkatkan pemulihan pandemi di kedua serikat pekerja dan mempromosikan Strategi Gerbang Global (Global Gateway) UE di Afrika. 

Banyak sumber mengharapkan visi bersama untuk 2030 diumumkan pada akhir KTT.

Perwakilan Tinggi UE Josep Borrell mengharapkan setidaknya kedua kekuatan gabungan negara-negara beda wilayah itu sepakat akan hal-hal yang terpenting.

“[Kerja sama] Ini adalah dasar yang baik untuk kemitraan yang diperbarui dan lebih kuat di antara kami,” tambahnya.

Selain kepala negara dan pemerintah dari Uni Eropa dan Uni Afrika, tamu ahli akan hadir dalam berbagai diskusi KTT tersebut, dengan pembahasan bervariasi, mulai dari perubahan iklim, keamanan, hingga sistem kesehatan.

Yang Keenam

Pertemuan antara dua kesatuan ini pertama kali digelar di Kairo, Mesir, pada tanggal 3-4 April 2020.

Pertemuan kali ini adalah yang keenam, tetapi yang pertama terjadi sejak UE meluncurkan 'Global Gateway', yang bertujuan menyaingi 'Belt and Road Initiative' (BRI) China.

Artikel terkait: Tandingi Pengaruh China, Uni Eropa Tawarkan €300 Miliar Melalui Global Gateway

Dana Global Gateway jauh lebih sedikit, diperkirakan sejumlah €300 miliar (Rp4,9 triliun), dibandingkan dengan dana BRI China.

Dalam pidato kenegaraan tahun lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen mengatakan, “Uni Eropa akan berusaha mengambil pendekatan berbasis nilai, menawarkan transparansi dan tata kelola yang baik kepada mitra kami. Kami ingin membuat tautan dan bukan ketergantungan!” 
Pidato tersebut merupakan kritik terselubung terhadap pendekatan China, yang menawarkan pembangunan infrastruktur utama sebagian besar melalui utang.

Pendekatan ini telah terbukti harus dibayar mahal oleh beberapa negara yang harus melepaskan kendali atas aset negara mereka demi pembayaran utang, atau mendapati diri mereka terjerat dalam utang. ***(Sumber dan foto: Eureporter)


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER