KABARINDO, JAKARTA -- Peristiwa erupsi maupun gempa bumi merupakan peristiwa alam yang terjadi atas kehendak Allah SWT. Kehendak Allah tidak mengikuti kehendak Makhluk, akan tetapi, atas kehendak Allah, manusia bisa mempelajari fenomena-fenomena tersebut. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.
“Letusan gunung berapi merupakan peristiwa alam yang terjadi sesuai dengan ketentuan Allah. Manusia tidak bisa mencegah letusan gunung berapi,” tambah Abdul Mu’ti, Rabu (6/12/2023).
“Akan tetapi dengan ilmu, pengetahuan, dan teknologi, manusia bisa meminimalkan dan menghindari, bahkan bisa menjadikan letusan gunung berapi sebagai bahan kajian, penelitian, dan memanfaatkan untuk perbaikan berbagai aspek kehidupan,” ujarnya.
Jadi lanjut Mu’ti, ketika terjadi erupsi gunung merapi, bukan berati Allah sedang menurunkan azab kepada umat manusia. Justru mereka yang meninggal dalam peristiwa alam tersebut, dinyatakan mati syahid.
“Kematian yang disebabkan oleh letusan oleh gunung berapi bukanlah suatu kutukan atau laknat Allah. Mereka yang meninggal karena bencana alam justru mati syahid. Kita doakan mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” kata Mu’ti.
Mu’ti berharap, Tim SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB), terus melanjutkan pencarian korban yang belum bisa ditemukan. Serta kepada masyarakat, Mu’ti meminta agar masyarakat dapat mematuhi panduan dari pemerintah, khususnya BPDB.
Menurut Cendekiawan Islam yang sempat diajak bergabung menjadi wakil Kemendikbud ini menambahkan, bahwa Allah swt menciptakan gunung-gunung di atas muka bumi ini sebagai tanda kebesaran-Nya. Allah menciptakan semua yang ada di alam semesta untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kesejahteraan umat manusia.
“Manusia sebagai khalifah Allah di bumi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam semesta dan menciptakan kemakmuran,” kata Mu’ti. Red dari berbagai sumber