Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Internasional > Konfromistis Suriah - AS: "Unipolar", dan Dilema Al-Sharaa

Konfromistis Suriah - AS: "Unipolar", dan Dilema Al-Sharaa

Internasional | 6 jam yang lalu
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Konfromistis Suriah - AS: "Unipolar", dan Dilema  Al-Sharaa

Oleh: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR

    "UNIPOLARITAS"! Atau "Unipolar"!  Satu keadaan, di mana satu negara menjadi sangat dominan! Tak boleh dibantah!  Atau instabilitas!
    Kekuatan! Politik, militer, dan terutama ekonomi. Akan menjadi daya tekan, terhadap negara yang disasar oleh kekuatan 'Unipolar". 


     Unipolar, juga melakukan tekanan terhadap kepemimpinan satu negara yang tidak patuh. Atau dalam diksi "sarkastis", negara yang tidak mengikuti "roadmap" sang Unipolar. Pasti ditekan secara "absolut".


     Presiden Korea Utara, Kim Jong-un dan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Mantan Presiden Suriah, Bashar Al-Asad, Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Presiden Kuba, Miguel Diaz Canel. Kini, semua tengah menjalani sanksi ekonomi.


     Pun, pengguling Bashar Al-Asad! Ahmed Al-Sharaa yang sekarang Presiden Suriah, menjadi "target" Unipolar, sebelum bertemu Presiden AS Donald Trump di Arab Saudi, belum lama. Sanksi ekonomi terhadap Suriah masih berjalan! 


     Namun, Ahmed Al-Sharaa. Seorang "petempur" Al-Qaeda. Seorang fundamentalis dan "jihadis" yang membelot, lalu "memethamorfosis" dirinya menjadi moderat. Telah mendapat tempat di "hati" Donald Trump.


      Presiden AS telah menandatangani perintah eksekutif! Mencabut sejumlah sanksi finansial terhadap Suriah (The Guardian, 30/6). Pertemuan Trump-Al Sharaa yang diprakarsai Presiden Turki Tayyip Erdogan,  mengubah peta geopolitik.


     Perintah eksekutif Ini dirancang, untuk mengakhiri program sanksi AS terhadap Suriah, yang telah berlangsung selama 15 tahun sejak era Bashar Al-Asad.


      Unipolaritas AS, tak lagi bisa diimbangi oleh Rusia. Rusia tidak bisa menggantikan peran Uni Soviet, sebagai tempat "berpijak" alternatif. Rusia tidak mampu menjadi "bipolar"nya AS. Kutub alternatif yang mampu mengimbangi AS. 


      Hal ini memaksa Ahmed Al-Sharaa memilih kompromistis! Atau Suriah menjadi seperti Afghanistan, yang tidak mau tunduk pada kutub "Unipolar" yang bernama AS.


     Deklarasi AS (2004) yang membatasi semua aspek perekonomian (bantuan asing dan investasi) dengan Suriah. Termasuk stempel Suriah sebagai sponsor terorisme, perlahan akan segera dicabut AS.


     Dunia, kini memang Unipolar! AS sebagai kekuatan tanpa tanding, mengarahkan pula Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk meninjau (menghapus)  penetapan Ahmad Al-Sharaa sebagai pemimpin terorisme. Itu adalah bagian dari perintah eksekutif Trump!


     Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad Hassan Al-Shaibani menyambut gembira,  pembatalan sebagian besar sanksi terhadap Republik Arab Suriah tersebut. 


     Suriah yang ingin merekonstruksi infrastruktur vital, dan ingin mengakhiri kehancuran negerinya. Memang tidak punya pilihan. Dunia kini hanya memberi satu pilihan! Dunia hanya menyediakan 'unipolar'!


     AS sendiri punya kepentingan strategis menancapkan kukunya, sekaligus "menghabisi" proksi Rusia di Timur Tengah. Suriah adalah, satu-satunya negara Arab strategis  terakhir yang terlepas dari genggamannya. 


    Secepatnya AS akan menggiring Suriah masuk dalam "Perjanjian Abraham", seperti halnya:Uni Arab Emirat (UAE), Bahrain, dan Maroko. Perjanjian Abraham 2020, mencakup kerjasama berbagai bidang, termasuk normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.


      Kita memahami apa yang dilakukan Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa! Suriah ingin hidup normal! Suriah ingin kembali ke sistem keuangan internasional, mengakhiri isolasi, memasuki panggung "trading" global, menggalang investasi dari negara lain, terlebih dengan AS.


    "Unipolar" adalah sebuah kenyataan saat ini! Ketika "unipolar" memberi sanksi, maka secara otomatis akan diikuti oleh "sanksi ekstrateritorial".


     "Eksteateritorial" adalah, saat seluruh negara yang bergantung pada AS. Akan mengikuti apa yang dilakukan AS terhadap negara yang di-"pressure". Bila tidak! Negara ketiga itu, akan mendapat sanksi pula.


      Di tengah "apokaliptik" tengah melanda Gaza! Di tengah Israel yang "dimanja" melakukan genosida! Di tengah Iran yang menjadi satu-satunya "paradok" pemberani melawan Unipolar!  Suriah yang "terjepit", tak punya pilihan!


       Kompromistis dengan Unipolar, satu pilihan "dramatis". Dramatis bagi "kawan lama"nya, Iran dan Rusia.


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER