Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Koleksi Senandung Sikka Tampilkan Kreasi Kombinasi Tenun Ikat Sikka

Koleksi Senandung Sikka Tampilkan Kreasi Kombinasi Tenun Ikat Sikka

Gaya hidup | Rabu, 1 Maret 2023 | 16:39 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Koleksi Senandung Sikka Tampilkan Kreasi Kombinasi Tenun Ikat Sikka

Koleksi Senandung Sikka Tampilkan Kreasi Kombinasi Tenun Ikat Sikka

Diluncurkan Pendopo, terinspirasi dari kekayaan dan keindahan lanskap bahari Kabupaten Sikka

Surabaya, Kabarindo- Sebagai upaya pelestarian budaya, Pendopo, merek usaha Kawan Lama Group yang menjadi rumah bagi para UMKM lokal, memamerkan koleksi Senandung Sikka di Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 baru-baru ini.

Koleksi berbahan dasar kain tenun ikat Sikka yang berasal dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini terdiri dari 18 looks yang diperagakan oleh para model.

Tenun ikat Sikka adalah salah satu kekayaan budaya Nusantara yang berasal dari Kabupaten Sikka, Pulau Flores, (NTT). Dibuat dengan teknik pewarnaan ikat dan proses menenun yang bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan, warisan wastra ini terus dipertahankan karena bernilai filosofis dan estetika tinggi. Tenun ikat Sikka juga telah terdaftar sebagai salah satu indikasi geografis yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual pada Maret 2017 lalu.

Tasya Widya Krisnadi, Direktur Pendopo, menjelaskan sejalan dengan tema IFW 2023, Segara dari Timur, koleksi berjudul Senandung Sikka yang diluncurkan tersebut terinspirasi dari kekayaan dan keindahan lanskap bahari Kabupaten Sikka.

Kami menghadirkannya melalui detail cutting bergelombang layaknya ombak laut pantai di Sikka, aksen Kepulauan Flores, serta penggunaan kain tenun ikat Sikka sebagai bahan utama, ujarnya pada Rabu (1/3/2023).

Tasya menjelaskan, koleksi Senandung Sikka terdiri dari berbagai produk fesyen, mulai dari blouse, vest (rompi), rok, topi hingga berbagai aksesoris berupa gelang, anting dan kalung.

Koleksi tersebut memiliki tampilan yang lebih fresh dan young agar semakin menjangkau generasi yang lebih muda. Pasalnya, berbeda dengan kreasi kain tenun kebanyakan, koleksi yang dirancang khusus oleh Pendopo ini dikombinasikan dengan detail sulam tangan yang indah. Pendopo juga menerapkan konsep less waste dengan memanfaatkan perca tenun sebagai aksen tiga dimensi berbentuk Kepulauan Flores.

“Kami memahami kain tenun tergolong produk premium, karena prosesnya berlapis dan memakan waktu hingga berbulan-bulan. Karena itu, selain untuk memberikan tampilan yang lebih fresh, secara khusus kami mengombinasikan koleksi tenun ikat Sikka ini dengan kain lainnya. Harapannya dapat semakin dijangkau dan dinikmati oleh lebih banyak kalangan masyarakat,” jelas Tasya.

Tenun ikat Sikka yang digunakan pada koleksi tersebut adalah kain tenun hasil program pendampingan masyarakat yang dilakukan Pendopo sejak September 2021 hingga Oktober 2022 lalu. Kegiatan pendampingan dan pelatihan yang menjangkau hingga lebih dari 90 penenun ini digagas sebagai upaya Pendopo dalam melestarikan kain tenun ikat Sikka sebagai warisan wastra dari nenek moyang masyarakat adat Sikka, NTT.

“Peluncuran koleksi Senandung Sikka ini adalah kelanjutan dari program pendampingan yang sudah kami lakukan di Kabupaten Sikka. Kami sadar pendampingan dan pelatihan di Sikka saja belum cukup untuk membantu melestarikan kain tenun ikat Sikka. Karena itu Pendopo membantu memasarkan tenun ikat Sikka ke ritel modern dan menyesuaikan dengan selera pasar masa kini,” ujar Tasya.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER