KABARINDO, KAIRO, Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol Purn DR H Syafruddin MSI mengunjungi Bibliotheca Alexandria atau Perpustakaan Alexandria. Kunjungan ke perpustakaan pertama dan terbesar di dunia tersebut, di akhir kegiatan meluncurkan beasiswa kepada Mahasiswa Indonesia di Kairo, Mesir.
Rombongan ASFA tiba di gedung Bibliotheca Alexandria Egypt pada siang, dan dipandu Alma Abdullah berkeliling perpustakaan. Dia menjelaskan perihal bangunan modern, dengan konstruksi bangunan yang unik.
Perpustakaan Iskandariyah Mesir, gudang buku dan pengetahuan, perpustakaan pertama dan pernah -- ratusan tahun lamanya -- menjadi yang terbesar di dunia.
Dengan ruang baca yang bisa menampung 2.000 pembaca bersamaan.
Alma Abdullah juga memperkenalkan koleksi buku digital milik Perpustakaan Iskandariyah yang bisa diakses secara online, kapan pun, dari mana pun, dan oleh siapapun secara gratis. Terdapat 400.000 buku, dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Perpustakaan Iskandariyah Mesir dibangun lebih 2.200 tahun lalu, tepatnya pada tahun 232 Sebelum Masehi oleh raja Ptolemey. Semula dibangun untuk mengumpulkan dan memelihara selengkapnya semua karya kesusastraan Yunani. Pengurus pertama perpustakaan ini adalah murid langsung Aristoteles bernama Demetrios dari Faleron.
Demi membesarkan perpustakaan ini, Raja mesir membelanjakan harta kerajaan untuk membeli buku dari seluruh pelosok negeri hingga terkumpul 442.800 buku dan 90.000 ringkasan tak berjilid.
Usai berkunjung, Syafruddin mengungkapkan kekagumannya. Dia mengatakan, "keberadaan perpustakaan meningkatkan martabat suatu kota. Oleh sebab itu, setiap kota harus memiliki perpustakaan yang besar.
Perpustakaan Aleksandria bukan seperti perpustakaan-perpustakaan lainnya, tetapi menjadi tempat penyimpanan semua pengetahuan.