KABARINDO, JAKARTA -- Kelompok bersenjata Pro-Palestina di Irak mulai mengusik sekutu-sekutu Israel di negara tersebut dengan serangan roket. Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak menjadi salah satu sasaran mereka. Ledakan roket terdengar pada Jumat (8/12/2023) pagi di sekitar Zona Hijau yang dijaga ketat di ibu kota negara tersebut.
Pasukan dan instalasi AS di seluruh wilayah tersebut diserang ketika Washington terus mendukung pengeboman Israel di Gaza. Pejabat militer AS dan Irak yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa roket mendarat di pinggiran distrik yang menampung gedung pemerintahan dan diplomatik saat fajar.
Sirene alarm yang menyerukan orang-orang untuk merunduk dan berlindung, telah diaktifkan. Menurut video media sosial yang diverifikasi oleh unit verifikasi Aljazirah, Sanad, roket terlihat mendarat di dekat kedutaan AS. Dalam salah satu video, sirene terdengar di tengah serangkaian ledakan di dekat gedung, dan video lainnya menunjukkan area zona diplomatik Baghdad dengan ledakan terdengar di latar belakang.
Kedutaan Besar AS di Baghdad belum mengomentari laporan tersebut. Sejauh ini belum diketahui apakah sistem pertahanan udara kedutaan diaktifkan atau ada korban luka.
Kelompok-kelompok Irak yang mendukung Palestina memang telah menjanjikan pembalasan terhadap Israel dan sekutu dekatnya, Amerika Serikat, atas perang mematikan di Gaza. Menurut Pentagon, sejak perang Gaza meletus pada 7 Oktober, pasukan AS yang dikerahkan di Irak dan Suriah telah diserang setidaknya 66 kali, sehingga menyebabkan lebih dari 60 personel terluka. Namun, hingga saat ini, misi diplomatik masih terselamatkan.
AS kadang-kadang membalas serangan-serangan ini dan menuduh Iran secara aktif memfasilitasi serangan roket dan drone oleh kelompok-kelompok proksi yang didukung Iran terhadap pasukannya. Pada November, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan, Washington tidak mencari konflik dan tidak memiliki niat atau keinginan untuk terlibat dalam permusuhan lebih lanjut.
Austin menambahkan, serangan yang didukung Iran terhadap pasukan AS tidak dapat diterima dan harus dihentikan. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan, Teheran tidak memberikan perintah kepada kelompok perlawanan di seluruh kawasan. Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kedutaan AS pada Jumat. Red dari berbagai sumber