Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Kebutuhan Uang Kartal Masyarakat Selama Lebaran; Diprediksi Rp.4,7 triliun

Kebutuhan Uang Kartal Masyarakat Selama Lebaran; Diprediksi Rp.4,7 triliun

Ekonomi & Bisnis | Selasa, 11 Mei 2021 | 15:14 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Kebutuhan Uang Kartal Masyarakat Selama Lebaran; Diprediksi Rp.4,7 triliun

Kebutuhan Uang Kartal Masyarakat Selama Lebaran; Diprediksi Rp.4,7 triliun

BI Jatim antisipasi kebutuhan sesuai dengan jumlah dan pecahan yang diinginkan

Surabaya, Kabarindo- Kebutuhan uang kartal masyarakat Jatim terkait dengan Lebaran diprediksi mencapai Rp.4,7 triliun. Untuk memenuhi kebutuhan ini, Bank Indonesia (BI) Provinsi Jatim telah mengantisipasi dengan menyediakan uang kartal sesuai dengan jumlah dan pecahan yang diinginkan.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Imam Subarkah, menyebutkan kebutuhan uang kartal tersebut terbagi di 4 kantor perwakilan BI yaitu Provinsi Jatim Rp.1,737 triliun, Malang Rp.521 miliar, Kediri Rp.1,200 triliun dan Jember Rp.1,198 triliun.

Ia mengatakan, kebutuhan tersebut didominasi oleh uang pecahan besar (UPB) dalam rangka pengisian ATM, juga mencakup realisasi bantuan pemerintah yang terus bergulir.

“Berdasarkan proyeksi tersebut, Bank Indonesia di wilayah Jatim telah mempersiapkan dengan baik kebutuhan ini sesuai dengan jumlah dan pecahan yang diinginkan. Hingga saat ini kebutuhan uang kartal masyarakat bisa terpenuhi, terutama uang pecahan kecil (UPK),” ujar Imam dalam Bincang Bareng Media pada Senin (10/5/2021).

Pada lebaran tahun ini, Bank Indonesia menyediakan layanan kas keliling wholesale dikhususkan di wilayah luar Surabaya, Gresik, Bangkalan dan Sidoarjo. Dalam kas keliling wholesale tersebut, Bank Indonesia menyalurkan HCS UPK kepada masyarakat melalui perbankan dan BPR di wilayah tersebut. Masyarakat mendapatkan HCSUPK melalui penukaran di outlet perbankan dan BPR.

Imam menambahkan, selama Ramadhan, BI tetap melayani penukaran uang rusak, cacat maupun yang sudah dicabut dari peredaran. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga kelayakan uang rupiah yang beredar. Masyarakat dapat menukarkan uang rusak, cacat dan dicabut dari peredaran ke BI setiap Kamis.

Sementara untuk penukaran UPK75 selama Ramadhan, menurut Imam, animo masyarakat cukup tinggi. Mereka menukarkan UPK75 secara individu maupun kolektif melalui link pintar. Perbankan dan BPR juga turut berperan aktif membantu masyarakat yang ingin menukarkan UPK75.

Imam menyebutkan, alokasi UPK75 di wilayah Jatim sebanyak 10.600.000 lembar yang terbagi untuk Provinsi Jatim 5.300.000 lembar, Malang 1.700.000, Kediri 2.200.000 dan Jember 1.400.000.

“Mengingat tingginya permintaan UPK 75 di Jatim, alokasi UPK 75 di wilayah ini sudah habis, sehingga Bank Indonesia tidak lagi melayani penukaran UPK 75,” ujarnya.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER