KABARINDO. LONDON - Setiap tahun, tradisi Boxing Day di Liga Inggris dengan jadwal pertandingan super padat selalu menjadi bahan perdebatan dan kini hal itu kian memanas setelah meningkatnya kasus Covid-19 secara drastis pada sejumlah klub.
Fenomena ini pun membuat para pengurus Liga Premier Inggris ketar-ketir. Dikutip dari Mirror, para petinggi klub dan operator liga saat ini dikabarkan tengah melakukan diskusi untuk membahas potensi penutupan sementara Liga Inggris selama periode 'boxing day' dalam upaya menghentikan penyebaran Covid..
Istilah Boxing Day sendiri dikenal sejak abad ke-19. Awalnya, tradisi ini dikhususkan untuk para golongan bawah yang bakal merayakan Natal. Mereka dihargai untuk tetap bekerja saat hari istimewa bagi nasrani ini.
Setelah itu, esok harinya mereka mendapatkan hari libur dan menerima berbagai macam hadiah dalam bentuk kotak kado (boxes) dari para majikan. Dari sinilah awal mula muncul istilah Boxing Day.
Seiring waktu berjalan, FA akhirnya meluncurkan laga Boxing Day. Ini untuk memberikan kado spesial berupa kemenangan untuk para pendukung yang merayakan Natal.
Namun, hadiah dalam 'Boxing Day' ini bisa saja berubah menjadi malapetaka bagi tim di seluruh Inggris setelah dua klub Liga Inggris yakni Tottenham Hotspurs dan Brentford dilanda meningkatnya kasus Covid-19 yang memaksa penundaan sejumlah pertandingan.
Operator Liga Premier sendiri telah menolak seruan untuk menghentikan sementara musim.
Mereka mengatakan "menilai (penundaan) diaplikasikan berdasarkan kasus per kasus" dan keputusan "berdasarkan aturan yang ada dan panduan penundaan Covid-19 yang dikeluarkan untuk semua klub".
Hal ini dilihat dari langkah mereka menunda laga Spurs vs Brighton, dan laga Spurs vs Leicester kini
Namun kini, The Times sekarang melaporkan bahwa para pemimpin Liga Premier akan bertemu pada hari Senin mendatang (20/12) untuk membahas pemutusan penulara dengan menghapus boxing day.
Secara keseluruhan, sembilan pertandingan telah dibatalkan karena wabah baru-baru ini dengan pertandingan Tottenham dengan Brighton pada 12 Desember yang pertama ditunda.
Pelatih Brentford Thomas Frank sendiri juga telah menyerukan penghentian musim untuk membendung penyebaran Covid-19 yang juga dialami 14 pemain dan staff miliknya.
"Kami pikir kami harus menunda putaran penuh pertandingan Liga Premier akhir pekan ini," katanya, Kamis pagi.
"Kasus Covid sedang memuncak di semua klub Liga Premier, semua orang menghadapinya dan memiliki masalah.
"Untuk menunda putaran ini dan juga putaran Piala Carabao akan memberi semua orang setidaknya seminggu, atau empat atau lima hari untuk membersihkan dan melakukan segalanya di tempat latihan sehingga semuanya bersih dan Anda memutuskan rantai."
Di lain pihak, ada pula yang menentang seperti bos Liverpool Jurgen Klopp. "Menghentikan liga mungkin bukan hal yang benar, saya hanya ingin jadwal tetap berjalan namun harus lebih fleksibel." ungkap pelatih asal Jerman itu.
“Sejauh ini kompetisi di Inggris berhasil mempertahankan prokes dengan baik melalui banyak pengujian Covid-19, para pemain juga telah melakukan disiplin prokes dengan sangat baik, tetapi masalah kali ini bisa dibilang sangat sulit. Namun intinya, Saya tidak melihat manfaat besar dari itu [menghentikan Liga Premier] karena kami kembali [dan] itu masih sama.” pungkasnya
Sumber: Mirror
Foto: instagram/spursofficial