KABARINDO, DEPOK - Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla alias JK menegaskan, sebuah negara akan dihargai dan memiliki hubungan politik yang baik dengan negara lainnya jika negara tersebut maju secara ekonomi. Hal tersebut disampaikan JK saat memberikan kuliah umum "Ekonomi Politik Indonesia di tengah Kondisi Global Terkini" di Auditorium Juwono Sudarsono, Fisip Universitas Indonesia, Kamis, (22/05/2025)
"Negara akan dihargai atau berhubungan baik dengan negara lain jika negara itu maju dan setara. Tanpa itu, tidak akan diberikan perhatian yang baik," Kata di hadapan ratusan civitas akademika UI.
JK menambahkan, selain karena faktor maju, sebuah negara juga akan mendapatkan penghargaan lebih dari negara lainnya, jika memiliki pendirian dan sikap yang jelas. Dari pengalaman selama beberapa kali perjalanan ke luar negeri, JK mengakui jika Malaysia lebih dianggap dari Indonesia.
"Kenapa demikian, karena saat Mahathir Muhammad memimpin, ia memiliki kebijakan dan pendirian yang lebih jelas," sebut tokoh perdamaian ini.
Lebih jauh JK memaparkan, ekonomi politik Indonesia dipengaruhi oleh dua hal, yakni luar negeri dan dalam negeri. Faktor luar negeri dipicu oleh banyaknya perang yang menyebabkan ekonomi menjadi lesu. Sedangkan faktor dalam negeri karena dipengaruhi oleh demokrasi, korupsi, serta stabilitas keamanan.
"Ekonomi Indonesia juga dipengaruhi banyaknya perang yang menyebabkan krisis dunia. Seperti laju pertumbuhan ekonomi yang hanya 4,8 persen di kuartal pertama dari target 5 persen," sebut JK.
“Fenomena itu membuat daya beli menurun, masyarakat mengurangi pengeluaran, produksi turun sehingga terjadi PHK, bertambahnya pengangguran dan memicu kriminalitas. Itu berdampak pada kehidupan sosial," imbuhnya.
JK mengakui jika kondisi tersebut bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Dengan fenomena tersebut perekonomian di Indonesia menghadapi tantangan yang berat. Seperti kebijakan perdagangan menjadi proteksionisme, atau negara saling menjaga kondisi perekonomiannya. "Sekarang sudah saling menjaga dan kembali ke perdagangan di abad 19," ujar JK.
Tantangan lainnya adalah terjadinya kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial, masih lemahnya supremasi hukum dan penegakan keadilan, serta perkembangan teknologi AI yang sangat kecerdasan buatan atau AI mengganti banyak fungsi manusia. "Saya ingin menegaskan bahwa sebuah negara susah berjalan dengan baik tanpa penagakan hukum," tegas JK lagi.
Lebih jauh JK mengungkapkan, jika kondisi perekonomian terus menurun maka sebuah negara bisa menjadi gagal. Namun, JK mengingatkan pemerintah harus tetap optimis untuk terhindar dari negara gagal. "Caranya adalah pemerintahan yang harus kuat, pemerintahan harus memimpin dengan baik, efektif dan tegas, transparan serta menjamin stabilitas keamanan masyarakat," pungkasnya.