KABARINDO, JAKARTA - Tenaga Ahli Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Julizar Idris turut meramaikan bursa Bakal Calon (Balon) Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi DKI Jakarta masa bakti 2022-2026.
Sebelumnya sudah beredar lima bakal calon Ketum sebelum Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) membuka pendaftaran pada 15 Januari 2021.
Lima bakal calon tersebut adalah Waketum I KONI DKI Jakarta Gde Sardjana, Waketum II KONI DKI Jakarta Hidayat Humaid, Ketum Pengprov POSSI DKI Jakarta Ali Mochtar Ngabalin, Ketum Pengprov PODSI DKI Jakarta Maman Wirjawan dan Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DKI Jakarta Aryo Djojohadikusumo.
"Saya akan bertarung sampai menang (menjadi Ketua Umum KONI DKI). Saya tidak akan mundur dan menyerahkan suara hanya untuk menjadi Wakil Ketua Umum. Saya menghormati pemilik suara dan tidak akan saya serahkan suara yang telah memberikan dukungan kepada saya," ujar Julizar kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/1/2022).
Yulizar optimis akan mampu mendulang dukungan para pemilik suara KONI DKI yang terdiri dari Cabang Olahraga, KONI Wilayah dan Badan Fungsional untuk maju dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) pada akhir Maret mendatang. TPP mensyaratkan Bakal Calon Caketum mendapatkan surat dukungan dari minimal 9 suara anggota KONI DKI yang terdiri dari cabang olahraga, KONI Wilayah dan Badan Fungsional.
Menurutnya DKI Jakarta adalah barometer olahraga di Indoensia dan diibaratkan KONI DKI sebagai kumpulan harimau yang seharusnya ditakuti oleh siapapun.
"Seribu kambing dipimpin oleh seekor harimau akan mengaum semua. Tetapi seribu harimau dipimpin kambing akan embeeeek semua. Harimau makannya daging bukan rumput," ungkap Julizar yang mengutip pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Julizar berjanji jika mendapatkan amanah akan memperhatikan perkembangan pembinaan olahraga dan menjalin hubungan dengan semua stakehilder olahraga di Jakarta untuk meraih target juara umum pada Pekan Olahraga Nasional. "Saya akan benahi KONI DKI untuk lebih baik kedepannya. Kita akan berdayakan BUMN, BUMD dan pihak swasta untuk alternatif pendanaan dan tentunya kita akan tingkatkan hubungan dengan para stakeholder di Balaikota dan DPRD Jakarta. Kalau perlu setiap tahun kita minta auditor eksternal untuk mengaudit KONI DKI," ujarnya.