KABARINDO, GAZA Juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Rabu (28/5) menolak tuduhan Israel bahwa organisasi tersebut tidak becus menyalurkan bantuan kepada penduduk Jalur Gaza, Palestina.
Sebelumnya pada hari yang sama, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan bahwa PBB "gagal" mengirim lebih dari 400 truk bantuan di perbatasan sisi Gaza.
Menurut dia, Israel telah membuka pintu perbatasan dan menyediakan rute yang aman bagi truk-truk itu tetapi PBB "tidak muncul."
Danon kemudian meminta PBB untuk mengesampingkan ego dan menjalankan tugasnya.
Merespons tudingan itu, Dujarric menegaskan bahwa "PBB tidak tinggal diam," begitu pula mitra-mitra internasional yang keluar-masuk Gaza untuk menjalankan misi kemanusiaan.
"Rekan-rekan kami tidak tinggal diam. Rekan-rekan Palestina kami di Gaza hidup dalam keputusasaan besar karena mereka juga bertanya-tanya dari mana makanan berikutnya akan datang," kata Dujarric.
Dia menegaskan bahwa para pekerja kemanusiaan di Gaza terus "mempertaruhkan nyawa" untuk mengambil bantuan dari satu-satunya perbatasan yang dibuka.
Namun, kata dia, Israel terus menolak permintaan PBB untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan.
Pada Senin (26/5), Israel mengumumkan dimulainya operasi Gaza Humanitarian Foundation, sebuah mekanisme bantuan kemanusiaan yang didukung AS oleh Amerika Serikat dan tidak menggunakan jaringan distribusi bantuan milik PBB.
Berdasarkan mekanisme itu, pasukan Israel akan memastikan keamanan di wilayah-wilayah tempat bantuan akan dibagikan.
Sebuah perusahaan AS akan bertugas mengurusi transportasi dan logistik, sedangkan sebuah organisasi kemanusiaan internasional akan mendistribusikan bantuan langsung kepada penduduk, menurut kantor pemimpin Israel Benjamin Netanyahu.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti