Java Paragon Adakan Kids Presenter Competition; Dorong Anak Berani Berbicara di Depan Publik
Peringati Hari Anak Nasional
Surabaya, Kabarindo- Anak-anak umumnya memiliki tingkat imajinasi yang tinggi serta banyak mimpi dan cita-cita. Hal ini mendorong mereka untuk terus menggali potensi yang dimiliki dan menampilkannya di medsos. Apalagi sekarang ini ada banyak media yang bisa mendukung seperti Youtube, Twitter dan Instagram.
Untuk tampil di media demikian menuntut seorang anak memiliki tingkat kreativitas dan rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini juga bisa menjadi jalan bagi seorang anak untuk nantinya menekuni profesi Master of Ceremony (MC) atau presenter.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada Sabtu (20/7/2019), Java Paragon Hotel & Residences mengadakan Kids Presenter Competition. Rendy Eka Saputra, Public Relation Manager Java Paragon Hotel, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan pihaknya untuk mengasah kreativitas dan percaya diri dalam diri anak-anak.
Kegiatan tersebut baru pertama kali diadakan Java Paragon yang bekerja sama dengan salah satu televisi lokal dan sekolah penyiaran di Surabaya. Kompetisi diikuti 20 peserta yang terbagi menjadi 2 kategori yaitu usia 6-9 tahun dan 10-12 tahun.
Rendy memaparkan, ada empat pilihan materi untuk dibawakan yaitu musik, kuliner, wisata dan gaya hidup. Penampilan pada peserta dinilai oleh tiga juri yaitu Dea, produser TV program anak-anak, Eny Jameela, pengajar sekolah penyiaran dan MC serta Rendy.
Pemenang kompetisi ditentukan berdasarkan tiga kriteria yaitu vokal, bahasa tubuh serta penampilan. Pemenang berhak mendapatkan piala, sertifikat dan kesempatan untuk tampil di salah satu acara di televisi lokal Surabaya.
Tampak salah satu peserta yang berusia 7 tahun dengan lancar dan percaya diri membawakan tema kuliner. Penampilannya dinilai cukup bagus, karena juga membawa contoh makanan untuk diulas dan dijelaskan kepada audiens. Salah satu peserta yang menarik perhatian dan menjadi Juara Pertama di kategori usia 6-9 tahun adalah Zahirah Euis Arifanny. Ia tampil dengan menggunakan kostum Ning Suroboyo dan membawakan materi wisata, lengkap dengan logat kental Suroboyoan.
“Dia unik, penampilannya bagus, percaya diri, punya karakter vokal serta materi yang disampaikan cukup lengkap,“ puji Dea, salah satu juri.
Rendy berharap, kegiatan tersebut bisa meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri anak-anak untuk berbicara di depan publik dan memberikan predikat positif bagi anak-anak Indonesia pada umumnya.
Penulis: Natalia Trijaji