Direktur Sales and Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI Anton Sukarna mengimbau jamaah haji Indonesia untuk menggunakan nontunai dalam melakukan transaksi keuangan. Upaya ini dilakukan demi mengurangi terjadinya tindakan pencurian dan potensi kejahatan lainnya.
"Kalau dimungkinkan mudah-mudahan jamaah haji pelan-pelan bisa bergeser dari pembayaran tunai ke kartu," kata Anton dalam Kesiapan BSI Jelang Musim Haji 1446 Hijriah, beberapa waktu lalu.
Anton mengungkapkan untuk transaksi menggunakan kartu, jamaah haji bisa memanfaatkan kartu debit visa yang disediakan BSI. Transaksi menggunakan kartu dikarenakan belum tersedia QRIS Cross Border antara Indonesia dan Arab Saudi.
"Kita berharap literasi kita tentang penggunaan kartu itu atau pembayaran elektronik lain bisa lebih kuat lagi karena dengan penggunaan kartu kemungkinan pencurian uang cash lebih kecil," pungkasnya.
Di samping itu, dia juga mengimbau jamaah haji untuk melakukan pembelian buah tangan perjalanan haji di Indonesia, untuk tetap mendorong perekonomian tanah air.
"Ini bagian dari kita mendorong ekonomi masuk dari kita. Tidak usah belanja di sana (Arab Saudi)," terang Anton.
Sebagai informasi, BSI mencatat tren kenaikan nasabah calon jamaah haji dari tahun ke tahun. Di mana pada 2025 diproyeksikan sebanyak 185.000 jamaah haji dari BSI atau naik 86,7% dari tahun 2024 yang sebesar 178.700 jamaah haji.
"Tren jumlah jamaah haji setiap tahun naik. Dari 211.320 jamaah, BSI memperoleh 171.887 jamaah haji pada 2023 atau 81,3%," pungkas Anton.