KABARINDO, TEL AVIV - Israel telah mengumumkan blokade “total” terhadap Gaza, termasuk larangan makanan dan air, setelah Hamas melakukan serangan terbesar terhadap negara Zionis itu dalam beberapa dekade.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada Senin, (9/10/2023) bahwa pihak berwenang akan memutus aliran listrik dan memblokir masuknya makanan dan bahan bakar sebagai bagian dari “pengepungan total” di Gaza yang dikuasai Hamas.
Gallant menggambarkan tindakan tersebut sebagai bagian dari perang melawan “orang-orang yang kejam”.
“Kami melakukan pengepungan total terhadap Gaza… Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas – semuanya ditutup,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan video sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Israel dan Mesir telah memberlakukan berbagai tingkat blokade di Gaza sejak Hamas merebut kekuasaan dari pasukan saingan Palestina pada 2007.
Kepala Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa Israel memiliki “kontrol” atas komunitas perbatasannya setelah serangan massal pejuang Hamas ke wilayahnya pada Sabtu, (7/10/2023).
Hagari mengatakan ada beberapa insiden yang terjadi pada Senin pagi, namun “pada tahap ini, tidak ada pertempuran di masyarakat”.
Dia menambahkan bahwa “mungkin masih ada teroris di wilayah tersebut”.
Tank dan drone Israel menjaga celah di pagar perbatasan untuk mencegah infiltrasi lebih lanjut, kata Hagari, seraya menambahkan bahwa 15 dari 24 komunitas perbatasan telah dievakuasi, dan sisanya diperkirakan akan dievakuasi dalam 24 jam ke depan.
Sebelumnya, Juru Bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua mengatakan kepada The Associated Press bahwa para pejuang kelompok tersebut terus bertempur di luar Gaza dan telah menangkap lebih banyak warga Israel pada Senin pagi.
Dia mengatakan kelompok itu bertujuan untuk membebaskan semua tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, yang di masa lalu telah menyetujui kesepakatan pertukaran yang tidak seimbang di mana Israel membebaskan sejumlah besar tahanan untuk tawanan individu atau bahkan sisa-sisa tentara.