KABARINDO, JAKARTA - PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) menuntaskan Final Investment Decision (FID) Proyek Revamping Aromatik. Proyek tersebut akan memakan total biaya US$200 juta.
"Ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang berpotensi untuk dapat menghemat Current Account Deficit (CAD) hingga US$410 juta/tahun," ujar Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Djoko Priyono, pada peresmian OSBL Proyek Revamping Aromatik.
Proyek Revamping Aromatik bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi Paraxylene dari 600 ribu menjadi 780 ribu ton setiap tahunnya dan juga meningkatkan kapasitas platforming dari 50 KBD menjadi 55 KBD. Diharapkan mulai 2023, TPPI dapat menutupi kekurangan pasokan produk aromatik dalam negeri yang selama ini didominasi oleh produk impor.
Proyek ini juga dipicu atas tingginya permintaan produk petrokimia dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, di mana produk petrokimia diproyeksikan meningkat sebesar 5 persen tiap tahunnya. Permintaan petrokimia seperti polypropylene (PP), polyethylene (PE), dan paraxylene (PX) serta benzene (Bz) akan meningkat hingga 7,6 juta ton per tahun, sedangkan kapasitas produksi petrokimia saat ini hanya mencapai 1,6 juta ton per tahun.
Sebelumnya, TPPI telah menyelesaikan pembangunan 5 tangki pada proyek tersebut.