KABARINDO, JAKARTA- Sebuah pesawat militer Jerman mendarat di Lithuania pada Senin (14/2). Pesawat yang mengangkut tentara tersebut tiba di tengah ancaman invasi Rusia ke Ukraina.
Lithuania merupakan negara eks Uni Soviet anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Mereka berbagi perbatasan dengan Belarusia yang merupakan sekutu dekat Rusia.
“Ini adalah sinyal kuat bahwa Jerman bersedia dan mampu memperkuat kelompok perang segera sesuai kebutuhan,” ujar komandan pasukan NATO Jerman di Lithuania, Letnan Kolonel Daniel Andrae, seperti dikutip dari Reuters.
Pesawat A400M membawa sekitar 70 tentara. Puluhan orang itu merupakan pasukan pertama yang dikirim Jerman. Jumlah tentara dan senjata berat akan terus bertambah dalam sepekan mendatang.
Di antara yang telah tiba ialah pasukan pengintai, pasukan artileri, dan petugas medis yang berasal dari seantero Jerman. Setidaknya 100 meriam howitzer dan kendaraan lainnya turut ikut bersama.
“Saya sangat senang memiliki orang-orang bersama saya, dan siap untuk segala sesuatu yang (mungkin) muncul,” sambung Andrae, seraya menambahkan bahwa tentara tambahan akan ditempatkan di negara tersebut selama mereka dibutuhkan.
Tentara Jerman mencakup sekitar setengah dari seribu pasukan tempur yang sudah dikumpulkan di Lithuania. Serdadu lain dikerahkan dari dari Belgia, Republik Ceko, Luksemburg, Belanda, dan Norwegia.
Sejak 2017, NATO telah mengerahkan kelompok tempur ke negara-negara Baltik. Penumpukan pasukan merupakan respons terhadap pencaplokan semenanjung Krimea oleh Rusia dari Ukraina pada 2014 lalu.
Lithuania, Latvia, Estonia, dan Polandia telah menerima pasukan militer dari NATO. Negara-negara tersebut seluruhnya berbatasan dengan Rusia.
Kini, telah terhitung 5 ribu tentara secara keseluruhan. Pasukan-pasukan tersebut dipimpin oleh Jerman, Kanada, Inggris dan AS.
Kendati memperkuat pasukan militer NATO, Jerman memastikan tetap berupaya menempuh jalur diplomatik dalam konflik Rusia dan Ukraina.
Sumber: kumparan.com
Foto: REUTERS/Ints Kalnins