INDUSTRI MIGAS : Benny Joesoep - Finance and Commercial Director Tripatra (kiri) dan Komaidi Notonegoro - Direktur Eksekutif Refominer Institute(tengah).
KABARINDO, JAKARTA -- - Di tengah upaya global untuk beralih ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, industri hulu minyak dan gas bumi (migas) tetap memegang peranan penting. Migas akan terus dibutuhkan selama masa transisi energi, terutama dalam memenuhi kebutuhan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
"99,86 persen sektor transportasi masih menggunakan BBM,"ungkap Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro di agemda IPA Convex 2025 di Jakarta Selasa (25/2/2025).
Komaidi menambahkan, sektor industri akan membutuhkan gas lebih besar. "Di dalam transisi energi, gas sangat dibutuhkan di industri nasional,"imbuhnya.
Gas alam, sebagai salah satu produk utama industri hulu migas, dipandang sebagai energi transisi yang lebih bersih dibandingkan batu bara. Gas alam dapat menjadi jembatan menuju penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang lebih luas.
Industri hulu migas berperan penting dalam menjaga ketahanan energi nasional. Produksi migas dalam negeri dapat mengurangi ketergantungan pada impor energi, sehingga memperkuat posisi Indonesia di pasar energi global. "Indsutri migas global sedang sunrise,"ucapnya.
Sektor migas merupakan salah satu penyumbang terbesar pendapatan negara. Pendapatan ini dapat digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan program-program pemerintah lainnya, termasuk pengembangan EBT. "Jalan tol yang membentang di Jawa salah satunya juga berasal dari kontribusi industri migas,"katanya.
Di Indonesia, beberapa tantangan yang masih dihadapi oleh investor dalam pengembabgan industru hulu migas yakni perijinan yang kompleks. "Itu akan menciptakan biaya tinggi dan memengaruhi investor,"ungkap Finance and Commercial Director Tripatra Benny Joesoep.
Industri hulu migas menyadari pentingnya keberlanjutan. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan operasional.Diantaranya, penerapan teknologi rendah emisi, peningkatan efisiensi energi, dan engelolaan limbah yang bertanggung jawab.