KABARINDO, BEKASI — Di tengah gegap gempita perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, satu suara muda dari Kota Bekasi menggema lebih lantang dari sekadar sorak kemerdekaan: “Merdeka Sampah!” Seruan ini datang dari Imam Pesuwaryantoro, pemuda berprestasi yang tak hanya dikenal karena segudang penghargaan, tapi juga karena aksi nyatanya dalam gerakan lingkungan.
Imam menggagas kampanye Merdeka Sampah sebagai bentuk refleksi kemerdekaan yang lebih dalam—kemerdekaan dari ketergantungan pada plastik sekali pakai, dari tumpukan sampah yang mencemari sungai, dan dari budaya buang sembarangan. Dalam rangka HUT RI ke-80, ia mengajak komunitas, masyarakat, mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, hingga industri usaha untuk membuat aktivasi dan program keberlanjutan yang terukur melalui Social Media Challenge #PilahSampahDariSumber #EkonomiSirkular
Imam bukan nama asing di dunia kepemudaan. Ia pernah meraih penghargaan diantara lain meliputi :
- Juara 1 Nasional di Indonesian Civil and Environmental Festival 2012 oleh IPB
- Juara 2 Nasional di Indikatama Innovation Competition 2014 oleh ITS Surabaya
- Juara 2 Nasional di APA IDEMU PERTAMAX 2014
- Best Leading Innovation Award di BIXPO Awards 2018, Korea Selatan
- Short Course & Professional Exchange di Tech Open Air (TOA) Berlin 2019
- Pemenang StartupXs-Changemakers Seed Grant Opportunity 2020
- Juara 2 Nasional di Reels Modena Challenge 2024
- Juara 3 Nasional di COPSI 6th 2024, Universitas Terbuka
- TOP 50 Awardee Young Innovator Awards 2025 oleh Japan Peace and Innovation Summit
“Kalau kita bisa merdeka dari penjajahan, masa kita nggak bisa merdeka dari sampah?” ujar Imam
Imam Pesuwaryantoro tak ingin gerakan ini berhenti di seremoni. Ia mengajak masyarakat untuk ikut tantangan melalui media sosial: dokumentasikan aksi bersih-bersih, daur ulang kreatif, atau edukasi lingkungan dengan hashtags #PilahSampahDariSumber #EkonomiSirkular, lalu tag Instagram @imampesu11 yaaa.