Indonesia Dilanda Udara Dingin Musim Kemarau, Ini Tips Lindungi Rumah
Surabaya, Kabarindo- Saat ini kita sudah memasuki musim kemarau. Biasaya cuaca panas menyengat, namun beberapa hari terakhir, beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan suhu, terutama pada malam hari. Apa sebenarnya yang sedang terjadi?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap adanya angin timur dari Australia yang dikenal dengan istilah monsoon dingin Australia bertiup ke arah Indonesia menuju wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa, yang membawa udara kering dan dingin. Akibatnya beberapa wilayah Indonesia, tepatnya pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Langit cerah dan minimnya awan menyebabkan radiasi panas bumi mudah terlepas pada malam hari, juga menjadi faktor penambah udara dingin. Ini yang membuat suhu pada malam hari turun, sehingga terasa lebih dingin meski di tengah keringnya musim kemarau.
Ketika terjadi cuaca ekstrim seperti ini, kita perlu melindungi diri dari udara dingin saat di luar maupun di dalam rumah. Udara dingin dapat menjadi pemicu sakit, apalagi jika tidak terbiasa dengan suhu dingin.
Georgi Ferdwindra Putra, Co-CEO dan Co-Founder Gravel, menjelaskan perubahan suhu ini bisa berdampak terhadap kesehatan dan kenyamanan jika tidak ditangani dengan benar. Udara dingin yang berlebihan bisa menyebabkan flu, ISPA, alergi dan penyakit terkait lainnya.
Untuk menghadapi perubahan cuaca ini, berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan rumah tetap aman dan nyaman dari cuaca dingin:
Isolasi rumah
Pastikan rumah memiliki isolasi yang baik, terutama pada dinding, atap dan lantai. Isolasi yang baik akan mencegah udara dingin masuk dan udara hangat keluar dari rumah. Periksa celah dan retakan di dinding, jendela dan pintu yang memungkinkan udara dingin masuk. Jika ada, segera tutup dengan lapisan isolasi atau sealant.
Periksa atap dan talang
Pastikan atap dan talang dalam kondisi baik untuk mencegah kebocoran yang dapat memperburuk kondisi rumah saat cuaca dingin. Periksa dan perbaiki atap segera jika ada kerusakan.
Gunakan tirai tebal
Tirai tebal dapat membantu menahan udara dingin yang masuk melalui jendela. Tutup tirai pada malam hari atau saat cuaca dingin untuk menjaga kehangatan di dalam rumah.
Perhatikan ventilasi
Buka jendela atau pintu sebentar pada pagi hingga siang hari saat cuaca sedikit lebih hangat untuk membiarkan udara segar masuk. Meskipun penting untuk menjaga rumah tetap hangat, ventilasi tetap diperlukan untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan.
Jaga kelembapan
Udara dingin cenderung kering, sehingga dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kulit kering. Jika perlu, gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara dalam ruangan dan menjaga kesehatan pernapasan.
Pemanas ruangan
Jika diperlukan, gunakan pemanas untuk menghangatkan ruangan. Pilih pemanas yang sesuai dengan kebutuhan dan ukuran ruangan agar lebih efisiensi.
Perbaikan dan peremajaan rumah menjadi poin penting dalam menghadapi perubahan cuaca, seperti fenomena suhu dingin. Kerusakan pada atap, ventilasi, talang dan elemen lainnya dapat mengganggu kenyamanan dan menjadi jalan masuknya udara dingin ke dalam rumah.
Fredy Yanto, Co-Founder dan Co-CEO Gravel, menambahkan peremajaan rumah selalu diperlukan dalam kondisi perubahan cuaca maupun tidak. Kerusakan sering kali tidak terlihat sejak awal dan baru disadari ketika sudah parah.
“Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, anda dapat memastikan rumah tetap nyaman dan hangat meskipun suhu di luar turun. Persiapan yang baik dan perawatan rutin adalah kunci untuk menjaga kenyamanan hunian sepanjang tahun,” ujarnya.
Foto: istimewa