KABARINDO, JAKARTA - Ratusan pelaku industri di bidang pangan asal Indonesia dan China menggelar pertemuan bisnis selama lima hari di Jakarta.
Pertemuan yang dibuka pada Senin (11/11) tersebut bertujuan mengeksplorasi berbagai peluang peningkatan kerja sama dan investasi bagi kedua negara.
Pertemuan bisnis bertajuk "China Enterprises Go-overseas: In-depth Tour Into Indonesia" itu digelar oleh Lembaga Kerja Sama Ekonomi, Sosial, dan Budaya Indonesia-Tiongkok (LIT) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) China bidang ekspor dan impor pangan.
Industri-industri yang terlibat dalam pertemuan ini juga mencakup peternakan, perikanan, pengemasan makanan, hingga logistik.
Ketua LIT Sudrajat mengatakan bahwa industri pangan Indonesia memiliki peluang besar yang didukung oleh tingginya konsumsi domestik dan ekspor ke berbagai negara.
Sementara itu, Cao Derong, selaku Ketua Kadin China bidang ekspor dan impor pangan, menyebut ekspor dan impor produk-produk pangan kedua negara mencapai miliaran dolar AS (1 dolar AS = Rp15.692) pada tahun lalu, dan masih ada peluang untuk terus ditingkatkan ke depannya.
Cao mengatakan bahwa pertemuan selama lima hari ini akan menjadi peluang bagi pengusaha China untuk menjajaki kerja sama dengan mitra Indonesia.
"Melalui pertemuan ini, kami akan menggunakan makanan sebagai jembatan penghubung pertukaran ekonomi dan budaya yang lebih dalam antara China dan Indonesia," ujarnya saat membuka pertemuan tersebut.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan, yang turut membuka pertemuan tersebut, berharap pertemuan itu dapat mendorong lebih banyak investor China masuk ke industri pangan Indonesia.
Dalam lima tahun terakhir, hanya sekitar 1 persen dari total investasi China yang masuk ke sektor ini, relatif kecil dibandingkan sektor lainnya.
Pertemuan bisnis tersebut juga meliputi berbagai forum diskusi terkait peluang dan tantangan bisnis di Indonesia, kebijakan sertifikasi halal, kebijakan perdagangan, hingga penyelesaian transaksi perdagangan menggunakan mata uang lokal.
Dalam pertemuan selama lima hari itu, rombongan pengusaha China juga akan mengunjungi pasar produk akuatik, pelabuhan dan terminal perikanan, serta kawasan industri.
Mereka juga akan menghadiri pameran makanan SIAL Interfood Jakarta 2024 serta bertemu dengan sejumlah asosiasi bisnis.