KABARINDO, BANJARMASIN - Pemindahan Ibu Kota Kalimantan Selatan ke Banjarbaru membuat keuntungan tersendiri bagi Banjarmasin.
Hal itu diungkapkan oleh mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Selatan (Kalsel), Nurul Fajar Desira.
Pemindahan ini membuat Banjarmasin bisa fokus sebagai kota dagang, membuat ekonomi berkembang.
"Sebenarnya ada orang yang lebih berkompeten dalam memberikan komentar tentang pindahnya ibukota Kalsel dari Banjarmasin ke Banjarbaru. Namun, pendapat saya perekonomian Banjarmasin akan lebih berkembang," kata Nurul.
"Apalagi Banjarmasin dalam satu kesatuan dengan 'Banjarbakula' sehingga koneksi perekonomian tetap jalan dan saling menunjang."
Banjarbakula adalah penyebutan untuk penggabungan Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laur (Tala) dan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Banjarmasin yang dijuluki Kota Seribu Sungai kini bisa fokus jadi kota pelabuhan dan kota niaga.
Sangat Tepat
Tinjauan segi demografi dan geografis juga mengatakan pemindahan ini adalah hal yang tepat.
"Penduduk Kota Banjarmasin sekarang sudah lebih 700.000 jiwa dan kalau dibandingkan dengan luas wilayah kepadatan penduduk sekitar 70.000 per hektare sehingga tidak bisa dipungkiri bisa menimbulkan kekumuhan," katanya.
"Apalagi kalau penduduknya terus bertambah sehingga pembangunan bisa sulit berkembang."
Pemindahan ibu kota ini sudah disetujui oleh DPR RI tengah bulan ini.
Rencana pemindahan ini sebenarnya sudah ada sejak lama, tepatnya tahun 1950-an saat masih berada di bawah masa pemerintahan Gubernur Murdjani.
Sumber: Antara
Foto: Antara