KABARINDO, PEKALONGAN - Ekspor dari Kota Pekalongan ke luar negeri hampir menyentuh angka Rp500 miliar.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan, Budiyanto.
Rinciannya, realiasi ekspor Kota Pekalongan mencapai 30,262 juta dolar AS alias sekitar Rp435,7 miliar.
Jumlah ini jauh melebihi target yang ditetapkan untuk tahun 2021 yaitu sebesar 26,18 juta dolar AS.
Ada kenaikan sekitar 4 juta dolar AS alias setara Rp57,6 miliar dari target yang ada.
"Pencapaian nilai ekspor ini diperoleh dari 21 eksportir, bahkan beberapa di antaranya memproduksi dan melakukan ekspor dua kali lipat khususnya di semester dua 2021," kata Budiyanto.
Banyak Sektor
Ekspor ini terdiri dari banyak sektor dari 21 eksportir tersebut.
Di antaranya ada sektor frozen food, sarung batik, kain tenun, sarang burung walet, gondorukem, piyama, hingga rumput laut.
Meski begitu, ada beberapa UMKM yang tak bisa melakukan ekspor karena pandemi, khususnya pembatasan dari negara tujuan.
Beberapa di antaranya adalah CV Ridaka yang produksi kain tenun bahan alam, PT Raveena yang punya produk sarung batik, hingga PT Ade Mas Perdana dengan Shisa Brikette.
"Kami terus berupaya mendampingi pelaku UMKM yang berpotensial untuk melakukan ekspor agar usaha mereka lebih berkembang dan bisa melakukan kegiatan ekspor secara mandiri," kata Budiyanto.
Sumber: Antara
Foto: Antara