KABARINDO, JAKARTA - Gunung Api Ile Lewotolo yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi. Erupsi yang terjadi pada pukul 05.17 WITA, Rabu ini (23/3/2023), memiliki kolom letusan hingga kurang lebih 400 meter di atas puncak.
Berdasarkan informasi yang diunggah oleh akun media sosial Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di @PVMBG_, tinggi letusan berada kurang lebih pada 1823 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35.5 mm dan durasi 54 detik," ujar PVMBG dalam laman resminya, Rabu (23/3/2023).
Guna menanggulangi efek buruk dari erupsi tersebut, PVMBG mengimbau Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung tersebut.
"Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok," lanjut PVMBG.
Ihwal adanya abu vulkanik, PVMBG juga mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Gunung tersebut, dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Hal ini dilakukan untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.
Sementara itu, PVMBG juga mengimbau agar masyarakat agar waspada adanya lahar yang nantinya akan mengaliri aliran sungai di sepanjang gunung tersebut.
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," pungkas PVMBG. Foto: PVMBG