Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > GoFood Dukung UMKM; Perkuat Kompetensi Keamanan Digital

GoFood Dukung UMKM; Perkuat Kompetensi Keamanan Digital

Ekonomi & Bisnis | Minggu, 30 Agustus 2020 | 16:40 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
GoFood Dukung UMKM; Perkuat Kompetensi Keamanan Digital

GoFood Dukung UMKM; Perkuat Kompetensi Keamanan Digital

Edukasi kepada mitra usaha tentang pentingnya menjaga keamanan transaksi secara digital

Surabaya, Kabarindo- GoFood mendorong berbagai upaya keamanan digital, salah satunya melalui edukasi kepada mitra usaha tentang pentingnya menjaga keamanan transaksi secara digital.

Upaya ini adalah bagian dari komitmen untuk mengimbangi semakin tingginya jumlah UMKM yang go-digital, terutama pada masa pandemi. Setidaknya, lebih dari 120.000 UMKM mendorong pivot bisnisnya ke digital dengan memutuskan #MelajuBersamaGojek, sehingga memperoleh akses terhadap solusi komprehensif (hulu ke hilir) dan inklusif bagi jutaan UMKM.

Pentingnya menjaga kerahasiaan data usaha dan data pribadi menjadi topik yang terus didorong secara reguler oleh GoFood kepada mitra UMKM kuliner melalui berbagai kanal yaitu aplikasi GoBiz, situs resmi www.gobiz.co.id, media sosial dan Komunitas Partner GoFood (KOMPAG). Kompetensi keamanan digital yang baik menjadi kunci utama dalam melindungi diri saat dihadapkan dengan upaya penipuan dengan teknik rekayasa sosial (atau yang sering kita kenal sebagai manipulasi psikologis) yang menjadi tren modus penipuan digital.

Menurut kajian bertajuk “Peningkatan Kompetensi Keamanan Digital di Indonesia: Analisis Fenomena Penipuan dengan Teknik Rekayasa Sosial” yang dipublikasikan oleh Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada, penipuan dengan teknik rekayasa sosial adalah jenis penipuan dengan metode memanipulasi psikologis pengguna platform teknologi dan bukan peretasan sistem. Penipuan dengan teknik rekayasa sosial bisa terjadi, karena penipu memanfaatkan ketidaktahuan dan kelemahan pengguna platform digital akibat minimnya kompetensi keamanan digital pengguna platform.

Adityo Hidayat, Researcher CfDS, mengatakan penipu menyerang kelemahan psikologis pengguna, sehingga membuat calon korban mengabaikan nalar dan logika, misalnya kita dibuat senang dengan iming-iming hadiah. Contoh kelemahan psikis itu terjadi ketika pengguna teknologi dikondisikan untuk merasa ketakutan maupun kegirangan. Karena itu, diperlukan kesadaran dan radar kehati-hatian agar lebih sensitif terhadap modus manipulasi psikologis.

Kode OTP (one-time password) merupakan salah satu fitur pengaman data yang hanya dapat digunakan satu kali sebagai autentikasi ketika kita hendak masuk ke dalam akun platform digital. Adityo menjelaskan, kode OTP dan nomor kartu ATM hanya untuk diproses oleh sistem atau mesin. Kita patut berhati-hati jika ada orang yang menanyakan kode OTP maupun nomor kartu ATM.

“Akibat yang terjadi ketika seseorang memberikan kode OTP dan nomor kartu ATM ini kepada penipu adalah kemungkinan ambil alih akun pribadi hingga penyalahgunaan akses ke sistem perbankan mitra usaha yang menyebabkan kerugian finansial,” ujarnya.

Salah satu indikasi upaya manipulasi psikologis adalah saat ada seseorang berpura-pura menjadi kenalan calon korban atau mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan. Setelah itu, umumnya penipu akan memberikan perintah kepada calon korban seperti meminta informasi data pribadi, data usaha atau meminta transfer sejumlah uang. Modus yang cukup sering dilancarkan penipu adalah dengan menciptakan situasi yang mendesak, sehingga memaksa calon korban untuk membuat keputusan sesegera mungkin.

“Ketika dihadapkan pada situasi tersebut, sebaiknya mitra usaha tidak mudah panik dan bersikap tenang agar dapat mencerna informasi dengan jernih, sehingga terhindar dari upaya manipulasi psikologis yang dilakukan penipu,” ujar Adityo.

Modus penipuan dengan iming-iming hadiah yang membuat seseorang merasa senang, merupakan bagian dari metode penipuan berbasis manipulasi psikologis. Skenario manipulasi psikologis dan pemberian hadiah disusun sedemikian rupa, setelah penipu mempelajari latar belakang dan kebutuhan calon korban. Menyikapi hal ini, mitra UMKM kuliner perlu waspada jika ada tawaran bantuan pendaftaran menjadi mitra GoFood atau pencairan dana usaha yang prosesnya akan dilakukan secara manual. Pihak Gojek dan GoFood tidak pernah meminta data tambahan di luar kanal resmi atau biaya khusus untuk proses reguler ini. Selain itu, melalui aplikasi GoBiz, mitra usaha dapat mendaftar secara mandiri di mana status registrasi dan aktivasi dapat dipantau langsung melalui aplikasi.

Novi Tandjung, Head of Merchant Platform Business Gojek, mengatakan guna melengkapi kemudahan para pelaku UMKM meningkatkan kompetensi keamanan digital, aplikasi GoBiz untuk para mitra usaha telah dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan, yaitu verifikasi PIN validasi terhadap driver yang mengambil pesanan, fitur pengaturan peran pengguna untuk akses pemilik, manajer dan kasir, serta fitur konfirmasi sebagai pemilik untuk verifikasi kepemilikan data sebagai pemilik outlet, sehingga informasi data sensitif dan akses fitur premium hanya dapat diakses oleh pemilik outlet.

“Seluruh upaya inovasi teknologi Gojek dan edukasi kompetensi keamanan digital yang konsisten bagi mitra usaha ini diharapkan dapat mendukung mitra dalam melindungi keamanan data pribadi dan data usaha. Semua ini dilakukan agar para mitra usaha dapat menjalankan bisnis dengan aman dan terus bertumbuh,” ujar Novi.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER