KABARINDO, KAHRAMANMARAS - Korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pekan ini melewati angka 15.000 pada Kamis, (9/2/2023), dengan semakin meningkatnya kemarahan para penyintas akan lambatnya kedatangan tim penyelamat dan bantuan dari pemerintah.
Presiden Turki Tayyip Erdogan yang mengunjungi zona bencana pada Rabu, (8/2/2023), mengatakan bahwa operasi penyelamatan sekarang berjalan normal dan berjanji tidak akan ada warga yang kehilangan tempat tinggal.
Otoritas Manajemen Bencana Turki (AFAD) mengatakan bahwa korban tewas yang dikonfirmasi di Turki naik menjadi 12.391 pada Kamis pagi, naik lebih dari 30% pada jumlah korban Rabu, demikian diwartakan Reuters.
Tim penyelamat masih menemukan beberapa orang hidup. Tetapi banyak orang Turki mengeluhkan kurangnya peralatan, keahlian, dan dukungan untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di bawah puing-puing bangunan.
"Di mana negara? Ke mana saja mereka selama dua hari? Kami memohon kepada mereka. Mari kita lakukan, kita bisa mengeluarkan mereka," kata Sabiha Alinak pada Rabu di dekat bangunan runtuh yang tertutup salju di kota Malatya di mana para kerabatnya yang masih muda terjebak.
Ada pemandangan serupa dan keluhan di negara tetangga Suriah, yang utara dilanda gempa besar pada Senin, (6/2/2023) dan di mana jumlah korban tewas telah meningkat menjadi setidaknya 2.950 pada Rabu, menurut pemerintah dan layanan penyelamatan yang beroperasi di barat laut yang dikuasai pemberontak.
Duta Besar Suriah untuk PBB mengakui pemerintah memiliki "kekurangan kemampuan dan peralatan," menyalahkan lebih dari satu dekade perang saudara di negaranya dan sanksi Barat.
Korban tewas dari kedua negara diperkirakan akan bertambah karena ratusan bangunan yang runtuh di banyak kota telah menjadi kuburan bagi orang-orang yang tertidur saat gempa melanda.
Banyak orang di zona bencana telah tidur di mobil mereka atau di jalan di bawah selimut dalam cuaca dingin yang membekukan, takut untuk kembali ke dalam gedung karena gempa dan gempa susulan.
Pihak berwenang Turki merilis video korban selamat yang diselamatkan, termasuk seorang gadis muda dengan piyama, dan seorang lelaki tua yang tertutup debu, dengan sebatang rokok yang tidak menyala di antara jari-jarinya saat dia ditarik dari puing-puing.
Pejabat Turki mengatakan sekira 13,5 juta orang terkena dampak di daerah yang membentang sekitar 450 km dari Adana di barat hingga Diyarbakir di timur. Di Suriah, orang tewas sejauh selatan Hama, 250 km dari pusat gempa.
Lebih dari 298.000 orang telah kehilangan tempat tinggal dan 180 tempat penampungan bagi para pengungsi telah dibuka, lapor media pemerintah Suriah, tampaknya mengacu pada daerah-daerah yang berada di bawah kendali pemerintah, dan tidak dikuasai oleh faksi oposisi.
Di Suriah, upaya bantuan diperumit oleh konflik yang telah memecah belah negara dan menghancurkan infrastrukturnya.
Pengiriman bantuan kemanusiaan PBB melalui Turki ke jutaan orang di barat laut Suriah dapat dilanjutkan pada Kamis setelah operasi jangka panjang dihentikan oleh gempa, kata pejabat PBB.
Erdogan mengunjungi Kahramanmaras pada Rabu untuk melihat kerusakan dan melihat upaya penyelamatan dan bantuan. Berbicara kepada wartawan, dengan suara sirene ambulans di latar belakang, dia mengatakan ada masalah dengan jalan dan bandara tetapi "kami lebih baik hari ini".
"Kami akan menjadi lebih baik besok dan nanti. Kami masih memiliki beberapa masalah dengan bahan bakar... tetapi kami akan mengatasinya juga," ujarnya. Foto: Reuters