KABARINDO, MELBOURNE - Jika US Open memutuskan untuk mengganti bola mereka, Ash Barty baru bisa juara Grand Slam tersebut.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh pelatih Barty, Craig Tyzzer.
Ash Barty baru saja jadi juara Grand Slam Australia Open di Melbourne Park.
Artinya, Barty menunjukkan bahwa ia mampu memenangi Grand Slam di tiga permukaan lapangan yang berbeda.
Keadaan berbeda terjadi di US Open, dengan bola jadi alasan Barty belum bisa juara.
Hal ini karena di US Open, panitia menggunakan bola yang berbeda untuk kategori putra dan putri.
Bola yang Berbeda
Perbedaan bola ini yang menurut Tyzzer membuat Barty dan banyak petenis lain kesulitan.
"US Open benar-benar perlu mengganti bola untuk petenis putri. Kenyataannya mereka masih menggunakan bola yang berbeda untuk putra dan putri, itu bola yang buruk bagi seseorang seperti Barty," ujar Tyzzer.
" Jika mereka tetap menggunakan bola yang sama, tidak ada seseorang seperti Barty yang akan menang di turnamen itu. Itu satu-satunya turnamen yang membedakan bola untuk putra dan putri. Jadi apabila mereka tidak mengganti bolanya, dia tidak akan menang di US Open."
Memang, di AS Terbuka, petenis putra menggunakan bola yang sedikit lebih berat dibanding petenis putri.
Menurut Tyzzer, kekuatan Barty terbaik terlihat di lapangan keras.
Sebelum ini, Barty juara Grand Slam di lapangan tanah liat merah Roland Garros dan lapangan rumput Wimbledon.
Sumber: Antara
Foto: Antara
