KABARINDO, JAKARTA – Calon presiden 2024, Ganjar Pranowo, mengungkapkan perhatian khusus pada sektor pertanian dan perikanan, yang berpotensi berdampak positif bagi masyarakat.
Menurutnya, dua sektor ini bisa menjadi salah satu jalan keluar bagi Indonesia, dari jebakan middle income trap.
Saat berpidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-Perjuangan (PDIP), Ganjar mengungkapkan saat ini sektor pertanian dan perikanan menyumbang 11 persen PDB. Hal tersebut masih perlu ditingkatkan.
Ia beranggapan bahwa potensi sektor tersebut dalam menyumbang PDB negara bisa mencapai angka Rp3.000 triliun apabila ada fokus dan konsistensi dalam pengembangannya.
"Pertanian dan perikanan saat ini sudah menyumbang 11 persen PDB. Kalau kita mau konsisten, maka PDB yang kita sumbang dari sektor ini kurang lebih 3000 T dengan peningkatan nilai tambah produk. Dan ini akan bisa jadi salah satu jalan Indonesia untuk keluar dari jebakan ekonomi pendapatan menengah," ucap Ganjar.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia memiliki fondasi yang sudah dibangun dengan kuat oleh Presiden Joko Widodo. Fondasi ini harus diteruskan serta dipercepat.
"Pertumbuhan ekonomi yang sudah dibangun fondasinya begitu kuat oleh Pak Jokowi, mesti kita teruskan, mesti kita jaga, mesti kita percepat, dan mesti kita dukung semuanya," ujar Ganjar.
"Momen menuju Indonesia Emas inilah harus dilakukan gerak cepat, gaspol, tidak bisa kemudian kita pelan-pelan," tambahnya.
Oleh karena itu, ia berkomitmen bersama dengan PDIP untuk meneruskan dan meningkatkan visi menuju Indonesia Emas ini, ia mengajak para kader PDIP untuk bergotong royong mendukung visi ini.
"Saya memohon kepada seluruh hadirin sekalian maka dengan kerendahan hati saya memohon kepada seluruh hadirin mari kita kuatkan gotong royong kita mari kita siapkan langkah-langkah kita mari kita turun bersama mengetuk pintu-pintu rumah untuk menyampaikan misi kita menyampaikan program kita menolong mereka dengan kekuatan partai pengusung sekaligus kekuatan relawan," ungkap Ganjar.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengaku telah menitipkan pesan dan ‘bisik-bisik’ kepada Ganjar untuk segera merancang rencana pembahasan mengenai kedaulatan pangan di Tanah Air apabila telah terpilih menjadi Presiden RI berikutnya.
Jokowi mengatakan, hal itu merupakan suatu langkah yang harus dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia di tengah kondisi geopolitik yang sedang tidak stabil dan sulit diprediksi. Kondisi itu berimbas pada pemberhentian ekspor suplai pangan oleh sejumlah negara, yang selanjutnya berdampak pada kenaikan harga pangan secara global.
Rekam Jejaknya Meningkatkan Sektor Pertanian
Selama menjabat sebagai Gubernur Jateng, Ganjar terbukti mampu meningkatkan sektor pertanian, sektor yang krusial pada wilayah itu. Ia selalu berupaya mewujudkan tata kelola pertanian terbaik, sehingga menguntungkan petani sebagai produsen dan masyarakat selaku konsumen.
Salah satu program yang digagasnya untuk meningkatkan sektor pertanian adalah program Kartu Tani. Program ini memiliki dampak nyata dalam menjadikan Jateng sebagai provinsi dengan produksi padi terbesar di Indonesia pada tahun 2019. Produksi padi di Jawa Tengah pada 2019 mencapai 9,65 juta ton gabah kering giling (GKG), jumlah tersebut setara dengan produksi 5,54 juta ton beras.
Ganjar juga memiliki program Subsidi Bunga dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Program ini telah berhasil memberikan perlindungan dari ancaman resiko gagal panen sebagai akibat dari banjir, kekeringan, serangan penyakit dan organisme pengganggu tanaman, kepada para petani.
Selain program yang terkhusus pada pertanian, Ganjar juga membuat program Sedulur Pitu, program yang mendorong masyarakat untuk gotong royong dalam berbagai hal, mulai dari pertanian, perikanan, perkebunan, kerajinan, hingga pelayanan kesehatan dan pendidikan, dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal budaya seperti kebersamaan, kejujuran, dan keterbukaan.