Tokoh besar dengan cinta yang luar biasa akan NKRI.
KABARINDO, Salemba, Jakarta- Merdeka Sejak Hati
di tulis oleh Ahmad Fuadi.
Karya sastra tersebut bersemayam dengan skenario apik Oka Aurora dan itu semua terpatri di artikel kali ini songsong film berjudul Demi Waktu, biopik tokoh pencetus HMI, Lafran Pane.
Sejak kecil, Lafran Pane, anak piatu yang lasak dari kaki Gunung Sibualbuali hanya ingin menemukan kemerdekaan dan cinta yang hilang. Tapi pencariannya ini nyaris membunuhnya secara ragawi, tapi terbangkitkan secara rohani.
Ikuti petualangan adik sastrawan Sanusi Pane dan Armin Pane ini, menunaikan misi hidupnya dan menemukan cintanya di bawah penjajahan Belanda dan Jepang. Dari tukang protes guru menjadi guru besar.
Dari penjual es lilin menjadi pahlawan nasional. Lafran muda era 40an sampai tua diperankan aktor Dimas Anggara dan syuting filmnya sudah usai.
Hal itu dipapar lugas oleh filmaker Faozan Rizal yang sudah piawai di film biopic sekelas Habibie Ainun.
Baginya merdeka itu ketika berani jujur dan sederhana di tengah riuh rendah dunia.
Baginya, merdeka itu sejak hati, Islam itu sejak nurani.
Segendang sepenarian, Achmad Fuadi sang penulis humble menjawab wa chat redaksi.
"Judul novel ttg Lafran itu “Merdeka Sejak Hati”. Prosesnya sambil saya riset dan wawancara keluarga Lafran, ikut pula mbak Oka yang menulis skenarionya. Jadi bukan adaptasi novel, tapi film dan novel saling melengkapi dan proses pembuatannya beriringan, " jawabnya lugas yang saat ini karya sastranya Anda dapat saksikan Ranah 3 Warna yang sudah dilayarlebarkan dan sedang tayang di bioskop.
Lanjut A.Fuadi sampaikan akan gabungan sosok intelektual (dia guru besar), aktifis, relijius, yang tidak mau cari panggung, bahkan siap tak dikenal dan berdiri di belakang layar demi kebaikan bersama. Itulah Lafran Pane.
"Be yourself. jangan takut menjadi diri sendiri, fokus pada misi, dan merdekakan diri dan hati dan kemelekatan dg jabatan dan harta, " imbuhnya yang tersirat dari diri tokoh besar tersebut.
Terungkap keterlibatannya karena diajak kang deden untuk menulis novel biografi ini, bersamaan dengan proses penulisan skenario filmnya oleh mbak oka. kita wawancara tokoh HMI, anak dan ponakan Lafran serta mendatangi tempat-tempat Lafran pernah hidup.
So exciting yaa, A.Fuadi membuat redaksi bergidik dan makin kepo, semoga saja 2022 ini menjadi tahun rilisnya film tersebut yang diinisiasi tokoh nasional, Akbar Tanjung dan banyak lagi lainnya.
