Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > FAO: Jutaan Orang di Asia Kelaparan Akibat Pandemi

FAO: Jutaan Orang di Asia Kelaparan Akibat Pandemi

Berita Utama | Rabu, 15 Desember 2021 | 18:45 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
FAO: Jutaan Orang di Asia Kelaparan Akibat Pandemi

KABARINDO, BANGKOK — Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO, hari Rabu (12/15) melaporkan bahwa pandemi yang berkepanjangan dan lonjakan harga merusak ketahanan pangan bagi jutaan orang di Asia, sementara 1,8 miliar orang kekurangan akses ke makanan sehat.

Laporan itu mengatakan akses ke makanan memburuk pada tahun 2020 dan semakin memburuk tahun ini karena pemerintah berjuang untuk mencegah wabah dengan membatasi perjalanan dan kegiatan lainnya.

Dengan melambatnya kemajuan dalam mengurangi kelaparan, FAO mendesak langkah-langkah komprehensif untuk meningkatkan ketahanan pangan. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari dorongan menuju pendekatan "sistem pangan".

David Dawe, ekonom senior di kantor regional FAO untuk Asia dan Pasifik, mengatakan indeks harga pangan organisasi itu naik hampir sepertiga pada tahun lalu. Harga minyak nabati, yang sangat penting untuk kesehatan, melonjak 74%, katanya.

Naiknya harga komoditas global memengaruhi biaya bagi konsumen, dalam “pukulan lain bagi orang miskin, yang menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk makanan dan berjuang untuk pulih dari dampak COVID-19.” kata Dawe.

“Produsen makanan juga menghadapi tantangan yang lebih baru setelah dampak awal pandemi termasuk kenaikan harga bahan bakar dan pupuk,” katanya.

Laporan FAO juga merekomendasikan transformasi sistem untuk meningkatkan ketahanan pangan perlu berkisar pada kebutuhan banyak petani skala kecil di wilayah tersebut dan kelompok rentan lainnya seperti masyarakat adat, perempuan dan anak-anak.

Tercatat dalam laporan itu bahwa hampir 16% orang di Asia Selatan kekurangan gizi dan bahwa untuk wilayah secara keseluruhan kekurangan gizi berada pada tingkat tertinggi dalam satu dekade, sebesar 8,7%.

Akses ke makanan yang cukup adalah yang terburuk di Korea Utara, dengan lebih dari 40% penduduknya kekurangan gizi. Kelaparan juga menjadi masalah mendesak di Afghanistan, Papua Nugini dan Timor Timur.

Jutaan Anak Menderita Stunting dan Wasting

Di 10 negara di kawasan Asia, lebih dari 30% anak di bawah usia 5 tahun menderita stunting, atau tinggi badan yang rendah untuk usia — ukuran umum untuk seberapa baik mereka diberi makan. Di delapan negara lainnya di wilayah ini, ada antara 20% -30% anak yang mengalami stunting.

Selain stunting, jutaan di antara anak-anak itu menderita wasting, kondisi yang berpotensi lebih berbahaya karena kekurangan makanan atau penyakit berkepanjangan. 

Pada tahun 2020, lebih dari 31 juta anak di Asia-Pasifik terkena dampak wasting, dan jumlah tersebut dapat meningkat menjadi 40 juta pada akhir 2022 jika tren saat ini terus berlanjut.

Menurut FAO, tantangannya adalah dalam merancang kebijakan untuk meningkatkan sistem pangan yang komprehensif. Kebijakan yang tidak hanya untuk mengatasi pandemi, tetapi juga untuk mengatasi bencana alam, kemiskinan, ketidakstabilan politik, dan tantangan lain yang menghalangi peningkatan akses ke pangan yang cukup. ***(Sumber: AP; Foto: UNICEF)


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER