Embran Nawawi Tampilkan “The Journey”, Rayakan Hari Batik Nasional di Lao Fashion Week 2024
Surabaya, Kabarindo- Desainer Jawa Timur, Embran Nawawi, mengikuti ajang tahunan di negara Laos dalam Lao Fashion Week (LFW) yang berlangsung pada 1-6 Oktober 2024.
Event tersebut bertepatan dengan Hari Batik Nasional yang dirayakan setiap tanggal 2 Oktober. Untuk itu, ia merasa perlu mendeklarasikan di depan publik fashion Asia dengan menampilkan beberapa karya fashion batiknya berjudul “The Journey” atau perjalanannya dalam fashion batik dan perjalanan batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
“Saya sudah 9 tahun berpartisipasi di Lao Fashion Week sebagai desainer undangan yang konsisten dengan wastra Jawa Timur,” ujar Embran.
LFW dibuka pada 1 Oktober di kediaman Duta Besar Prancis di Laos yang dihadiri banyak diplomat, sosialita, artis maupun fashion people. Acara ini menampilkan para desainer dan karya fashion mereka. Masing-masing desainer menampilkan satu karya sebagai gambaran koleksi yang akan tampil keesokan hatinya.
“Saya mendapatkan dua model untuk memperagakan fashion batik dari bahan tradisional. Saya senang semua mengapresiasi batik Indonesia, termasuk Duta Besar Singapura, Malaysia, Amerika, Jepang, Prancis dan Grata Wardaningtyas dari Indonesia,” tuturnya..
Embran berkolaborasi dengan desainer aksesoris dari Filipina, Ann Lorio, yang menyiapkan aksesoris untuk semua koleksi yang ditampilkan. Kolaborasi ini akan berlanjut pada tahun berikutnya untuk aksesoris berbahan batik.
Embran tampil di LFW pada malam tetakhir yang dihadiri 650 tamu undangan. Ia menampilkan 4 jenis batik yang didahului dengan video pendek proses pembuatan batik yang membuat kagum audiens.
Koleksi pertama Embran adalah fashion leasure berjudul By The Sea, batik dengan motif sea shell berwana biru putih dengan efek air laut yang berbuih. Berupa kemeja dan celana yang terlihat modern, cocok dikenakan pria untuk berlibur. Koleksi kedua adalah fashion street dengan judul POPMEKASN berupa batik bermotif kontemporer daalam warna monokrom dari Pamekasan, serta busana tunik dan kimono untuk wanita yang suka hangout ke kafe atau mall, terlihat chic dan modern.
Koleksi ketiga merupakan representasi dari tema Lao Fashion Week yaitu Zero Waste. Embran mengeluarkan koleksi avant-garde dengan judul Tutur Wikara, berupa paduan batik dan temun dari Kabupten Kediri. Bentuk kimono dan mini dress dibuat dengan konsep Puff Fashion atau fashion bergelembung. Ditutup dengan koleksi Chandrakirana yang menampilkan fashion gala atau evening wear. Embran menggunakan batik Junjung Drajat Tulungagung, berupa dress modern dengan paduan batik dan velvet ditambah linen organza yang terlihat elegan di runway sepanjang 50 meter.
Foto: istimewa