Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Earth Hour Jakarta & Artha Graha Peduli Gelar Switch Off 2025: "60 Minutes Electricity and Water Fasting

Earth Hour Jakarta & Artha Graha Peduli Gelar Switch Off 2025: "60 Minutes Electricity and Water Fasting

Ekonomi & Bisnis | Minggu, 23 Maret 2025 | 17:12 WIB
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Earth Hour Jakarta & Artha Graha Peduli Gelar Switch Off 2025: "60 Minutes Electricity and Water Fasting

KABARINDO, JAKARTA  Earth Hour Jakarta (EHJ) dan Artha Graha Peduli (AGP) kembali menggelar kampanye tahunan Switch off Earth Hour 2025, sebagai bagian dari gerakan global untuk meningkatkan kesadaran  penghematan energi dan keberlanjutan lingkungan.

Tahun ini, bertepatan dengan Hari air sedunia, EHJ  mengusung tema “60 Minutes Electricity and Water Fasting", mengajak masyarakat untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak terpakai selama 60 menit, sekaligus menghemat penggunaan air.

Simbolisasi pemadaman digelar di kawasan SCBD, Jakarta yang dihadiri dari Koordinator Earth Hour Jakarta, perwakilan Earth Hour Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Camat Kebayoran Baru, Ketua Umum Artha Peduli, serta komunitas yang memiliki fokus terhadap lingkungan. Pemadaman lampu dimulai pukul 20.30 WIB selama 90 menit sebagai aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan.

Earth Hour Jakarta & Artha Graha Peduli Gelar Switch Off 2025:

Perwakilan Earth Hour Jakarta, Hilmy Dzaky Muchtar menjelaskan kampanye ini tidak hanya sebatas aksi satu jam, tetapi juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih sadar dalam mengadopsi gaya hidup hemat energi, ramah lingkungan, dan lebih bijak dalam penggunaan sumber daya air.

"Earth Hour bukan hanya tentang memadamkan lampu selama satu jam, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan aksi nyata dalam melindungi lingkungan. Dengan partisipasi masyarakat yang semakin luas, diharapkan akan tercipta kebijakan dan inovasi yang lebih ramah lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Hilmy Dzaky Muchtar,  Sabtu (22/3/2025) di Jakarta.

Ketua Umum AGP Heka Hertanto menguraikan kegiatan Earth Hour sejalan dengan pilar pertama Artha Graha Peduli (AGP), yaitu “Peduli pada Lingkungan”, Heka menyatakan pada momen ini, AGP bersama semua grup unit usaha di seluruh Indonesia memungut dan memilah sampah terutama sampah plastik. Heka mengajak warga tidak membakar sampah terutama sampah plastik karena ini berdampak pada pemanasan global.

"Ada sampah plastik yang tidak terurai puluhan tahun hingga ratusan tahun. Karena sampah plastik harus didaurulang, jangan dibuang ke sembarangan tempat Indonesia lagi darurat sampah plastik," jelas Heka.

Selain bertempat di SCBD, juga diikuti 119 titik AGP, Artha Graha Group (AGG) & Artha Graha Network (AGN) dan melibatkan 57 unit usaha AGG/AGN yang tersebar di seluruh Indonesia. Diketahui, dampak dari kegiatan ini dapat menghemat daya sebesar 171.220 KWh atau setara dengan 150.276 Kg Karbon yang dicegah lepas ke atmosfer. Pada kesempatan yang sama AGP/AGN juga memberikan santunan dan sembako kepada 50 anak yatim piatu  yang berasal dari Kelurahan Slipi Jakarta Barat. 

Rangkaian Switch Off 2025  mengadakan diskusi dengan tema  "Clear Waters, Brighter Future: Tackling Microplastics in Our Daily Lives". Diskusi ini membahas dampak mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari serta solusi mengurangi pencemaran. 

Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil yang banyak ditemukan dalam produk sehari-hari seperti kosmetik, pakaian sintetis, dan kemasan makanan. Polusi mikroplastik telah menjadi perhatian global karena dapat mencemari air, masuk ke rantai makanan, dan berpotensi berdampak negatif pada kesehatan manusia serta ekosistem. 

Diskusi ini menghadirkan para ahli yakni Sobat Air Jakarta membahas dampak mikroplastik terhadap sumber daya air dan langkah-langkah konservasi yang dapat dilakukan komunitas dan masyarakat. Selanjutnya, Andreas Pandu Wirawan, Co-Founder & CCO Ecoxyztem  mengulas inovasi teknologi ramah lingkungan dan bagaimana bisnis dapat berperan dalam mengurangi polusi mikroplastik dan dr. Arif Kurniawan, Sp.B (K) Onk, Spesialis Bedah Onkologi, IHC RS Pusat Pertamina rekanan Arthakes menjelaskan dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia serta kaitannya dengan penyakit tertentu, Kepala Seksie Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kamil Salim yang menyatakan perlunya bumi istirahat sejenak selama 90 menit dengan memandang lampu. Menurutnya ini langkah Kecil yang besar dampaknya.

Sekadar catatan, AGP sudah mengadakan Earth Hour  sejak 2016 yang diikuti oleh seluruh unit usaha grup. Earth Hour pertama kali diinisiasi oleh WWF pada 2007 di Sydney, Australia, dan kini menjadi gerakan global yang diikuti oleh jutaan orang di seluruh dunia.


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER