Dr. Lisa Su CEO AMD: Perusahaan Harus Memanfaatkan AI agar Lebih Mampu Bersaing
Surabaya, Kabarindo- Dr. Lisa Su, CEO Advanced Micro Devices (AMD), menyampaikan keynote pada acara South by Southwest Music Festival SXSW yang berlangsung di Austin, Texas, AS, pada 8-16 Maret 2024.
Lisa membahas tentang masa depan AI (kecerdasan buatan) dan bagaimana AI berkembang. Ia mengatakan, AI adalah teknologi paling penting yang muncul dalam 50 tahun terakhir. Perusahaan yang mempelajari cara memanfaatkan AI dapat lebih bersaing dibandingkan perusahaan yang tidak mempelajarinya.
“AMD ingin menjadi yang terdepan. Kami menggunakan AI dalam setiap aspek, untuk merancang chip yang lebih baik, membangun perangkat lunak yang lebih baik dan menggunakannya sebagai fungsi produktivitas,” ujarnya.
Lisa juga bicara tentang integrasi AI ke dalam PCgenerasi selanjutnya dan dampak transformatif yang akan ditimbulkannya. Ia menekankan AI adalah evolusi dalam game PC. Ini adalah awal yang memungkinkan kita menjadi lebih produktif.
“AI PC sangat banyak di sini. Anda bisa pergi membeli AI PC hari ini,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Lisa Su didampingi oleh David Conley, Executive VFX Producer at Wētā FX, untuk mendiskusikan bagaimana teknologi AMD telah mendukung proses kreatif studio VFX untuk film-film unggulannya.
Wētā FX dikenal karena mendorong batas komputasi rendering adegan melalui lingkungannya yang sangat padat dan mendetail, yang memenangkan penghargaan dalam film seperti Avatar: The Way of Water dan “Kingdom of the Planet of the Apes” yang akan datang. Juga dalam film pendek animasi pemenang penghargaan Oscar “War is Over! Music Inspired by John and Yoko”.
“Di dunia hiburan, teknologi mendukung dan secara signifikan meningkatkan dan mempercepat proses kreatif,” ujar Lisa.
AMD telah bermitra dengan Wētā untuk menyediakan CPU EPYC yang memungkinkan artis dan tim VFX mereka untuk merender adegan lebih cepat hingga detail penuh serta hidup dalam sesi interaktif dari pada tertunda di dinding render. Hal ini memperluas batas kreatif tim Wētā yang sangat berbakat.
“Kami akan tetap membuat Avatar jika bukan karena mitra kami seperti AMD. Kami menggunakan setiap bagian dari AMD,” ujar David.