Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Hukum & Politik > Dituntut Sebabkan Kanker, J&J Pilih Sidang Pailit

Dituntut Sebabkan Kanker, J&J Pilih Sidang Pailit

Hukum & Politik | Senin, 14 Februari 2022 | 22:26 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
Dituntut Sebabkan Kanker, J&J Pilih Sidang Pailit

KABARINDO, NEW JERSEY – Anak perusahaan Johnson & Johnson (J&J) akan menjalani persidangan pengajuan pailitnya minggu ini, keputusan yang dipandang sebagai upaya untuk mengelak dari kewajibannya menyelesaikan puluhan ribu klaim terkait produknya yang disinyalir menyebabkan kanker.

Setelah menarik bedak bayinya yang berbasis talc di Amerika Serikat dan Kanada pada tahun 2020, J&J terus berusaha untuk menghentikan penjualan produk tersebut di seluruh dunia, di tengah kekhawatiran atas dugaan kaitan dengan kanker.

J&J dengan tegas menyangkal bahwa bedak bayinya berbahaya dan mengatakan penarikan produknya itu disebabkan oleh penurunan penjualan yang "dipicu oleh informasi yang salah seputar keamanan produk".

Ditemukan Mengandung Asbes

Regulator AS mendeteksi sejenis asbes, yakni serat chrysotile karsinogenik, di dalam sampel produk yang diambil untuk diteliti. Sebuah penemuan yang membuahkan lebih dari 38.000 tuntutan hukum.

Ribuan penggugat itu mengklaim telah menderita kanker ovarium dan mesothelioma, kanker mematikan yang terkait dengan paparan asbes, setelah menggunakan bedak bayi J&J dalam jangka waktu yang lama.

Namun, J&J menyatakan bahwa produk bedak konsumennya aman dan dikonfirmasi melalui ribuan tes untuk bebas asbes. Rentetan klaim hukum itu "tidak memiliki dasar ilmiah yang valid", kata juru bicaranya.

Pilih ‘Jalur Pailit”

Menghadapi tantangan hukum itu, J&J menggunakan manuver hukum yang dikenal sebagai "Strategi Dua Langkah Texas ." 

Strategi itu memungkinkan perusahaan untuk mendirikan anak usaha baru yang akan dibebani dengan segala kewajiban hukum perusahaan, sementara bagian usaha yang lain menyimpan aset berharga perusahaan.

Tahun 2021, J&J membangun LTL Management yang sedianya akan menangani semua tuntutan hukum terhadap produk bedak bayi berbasis talc-nya.

Keberadaan LTL Management memungkinkan perusahaan utama terus beroperasi dan menghasilkan keuntungan tanpa direpoti urusan hukum yang sedang berjalan. Per Jumat (11/2), nilai pasar agregat J&J mencapai AS$446 miliar.

Sebelum membentuk LTL, J&J telah menghabiskan miliaran dolar untuk tuntutan hukum dan penyelesaiannya, termasuk sejumlah $2 miliar untuk membayar 22 penggugat yang menderita kanker ovarium di pengadilan banding Missouri.

J&J kemudian mengajukan rencana pendanaan sebesar AS$2 miliar serta aliran pendapatan royalti senilai AS$350 juta untuk pembayaran kompensasi LTL kepada ribuan penggugat saat ini dan di masa mendatang, sebelum LTL kemudian mengajukan permintaan status pailit.

Hakim Kepailitan A.S. Michael Kaplan di New Jersey, telah menjadwalkan persidangan lima hari pada pekan ini untuk mempertimbangkan tawaran oleh komite yang mewakili penggugat untuk membatalkan kasus kebangkrutan LTL.

Para penggugat berpendapat bahwa menyetujui status kebangkrutan LTL akan secara tidak adil membatasi pembayaran yang dapat tersedia untuk orang-orang yang telah dirugikan.

Sementara LTL berdalih, "Tidak ada upaya dalam kasus ini untuk 'melepaskan' tanggung jawab," tulisnya dalam dokumen pengadilan bulan Desember lalu. "Tujuan dari kasus ini adalah untuk mencapai resolusi yang adil, efisien, dan konsensual."

***(Sumber: Reuters, Guardian, Bloomberg, Bisnis.com; Foto: Forbes)


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER