Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Delman Raih Pendanaan Tahap Awal; 1,6 Juta Dollar AS

Delman Raih Pendanaan Tahap Awal; 1,6 Juta Dollar AS

Ekonomi & Bisnis | Selasa, 2 Juni 2020 | 15:28 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Delman Raih Pendanaan Tahap Awal; 1,6 Juta Dollar AS

Delman Raih Pendanaan Tahap Awal; 1,6 Juta Dollar AS

Dari Intudo Ventures, Prasetia Dwidharma dan Qlue Performa Indonesia

Surabaya, Kabarindo- Delman, perusahaan rintisan manajemen big data, telah menerima pendanaan tahap awal senilai 1,6 juta dollar AS.

Founder & CEO Delman, Surya Halim, menjelaskan pendanaan tahap awal ini merupakan kerja sama strategis Delman dengan Intudo Ventures, Prasetia Dwidharma Ventures dan Qlue Performa Indonesia.

Delman akan menggunakan pendanaan ini untuk melakukan ekspansi bisnis yang agresif dengan mengembangkan ekosistem manajemen big data yang dapat digunakan klien untuk membuat prediksi dan keputusan bisnis, serta membangun Delman R&D Center (pusat pengembangan dan riset big data) di Surabaya pada tahun ini.

Delman akan mengembangkan ekosistem manajemen big data secara end-to-end mulai dari menggabungkan, membersihkan dan mengklasifikasi data hingga memvisualisasikan data dalam bentuk dashboard yang mudah dipahami. Solusi manajemen big data Delman membantu perusahaan untuk mempercepat proses integrasi data yang berasal dari berbagai sumber. Data tersebut akan diolah dan dianalisis untuk menghasilkan insight terbaik yang dapat digunakan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Sejak berdiri pada 2018 lalu, Delman bekerja sama dengan Qlue untuk membantu manajemen big data berbagai perusahaan dan instansi pemerintah yang selama ini tidak beraturan dan diolah dengan cara tradisional, agar lebih efisien dengan proses otomatisasi pengolahan data. Delman juga telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan riset dan konsultasi ternama di Indonesia dalam membuat desain penyatuan data untuk klien, sehingga memudahkan perusahaan dalam menyusun strategi bisnis yang tepat.

Menurut Surya Halim, masalah klasik terkait data di Indonesia adalah banyaknya data yang tidak terstruktur dan tidak serasi satu sama lain, diolah secara tradisional dan minimnya wawasan tim dalam mengolah data. Pihaknya menemukan, rata-rata perusahaan mengeluarkan 200 ribu dollar AS dan 70% waktunya untuk membersihkan (cleansing) dan mengklasifikasikan data menjadi sebuah database (warehousing). Banyak data yang bentuknya tidak seragam, tidak beraturan hingga salah ketik, sehingga menyulitkan data scientist untuk mengolah data tersebut dan menjadikannya analisis yang tepat secara real-time.

“Karena itu, Delman hadir untuk mempercepat proses integrasi dan pengolahan data dari berbagai sumber hingga 30 kali lebih cepat, dengan mengimplementasikan kecerdasan buatan dan machine learning dalam proses data cleansing dan warehousing, katanya.

Delman mendorong perusahaan untuk mengoptimalkan SDM dan efisiensi dalam analisis big data, dengan menyajikan berbagai fitur yang dapat diimplementasikan secara mudah seperti Data Cleansing Assistant, Identity Matching dan konfigurasi spesifik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien. Untuk mendukung hal tersebut, Delman akan membangun Delman R&D Center di Surabaya dan merekrut data scientist terbaik untuk mengembangkan produk dan layanan analisis big data, termasuk merekrut data scientist Indonesia yang saat ini bekerja di Silicon Valley.

Founder dan CEO Qlue, Rama Raditya, mengatakan di tengah pandemi Covid-19, Qlue tetap secara aktif melakukan investasi di startup yang memiliki potensi besar, salah satunya Delman. Qlue memiliki kesamaan visi dengan Delman, yaitu mengakselerasi perubahan positif melalui solusi teknologi. Qlue percaya, sebagai pendatang baru, Delman akan menjadi pemain utama di industri big data dan mendorong big data ke level yang lebih tinggi di Indonesia.

“Pasar big data di Indonesia akan terus berkembang dan pemenuhan kebutuhan solusi big data mulai bergeser ke perusahaan lokal, karena solusi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan Indonesia. Selain itu kami melihat banyak perusahaan di Indonesia yang ingin melakukan transformasi digital, namun belum optimal dalam mengolah dan menganalisis big data. Kami berharap investasi ini akan membantu Delman untuk terus melakukan inovasi di bidang AI dan machine learning untuk analisis big data,” ujarnya.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER