Jakarta, Kabarindo- Danial Rifky tidak hanya memanjakan plot cerita dari Novel Tere Liye yang berjudul Rembulan Tenggelam Di Wajahmu tidak hanya nararif dengan pertanyaan lalu jawaban.
Danial berhasil berkompromi novel filsafat Tere Liye kali ini yang berjibaku dengan ekspektasi penonton
Sosok Ray (Arifin) yang dirawat di bangsal rumah sakit. Kondisi kritis membuatnya nyaris tak punya peluang sembuh. Suatu hari, di kamar rumah sakit, ia kedatangan pria (Cornelius) berwajah teduh. Pria ini memegang tangan Ray. Seketika Ray dibawa menembusi ruang dan waktu.
Ray dibawa ke masa kecilnya yang kelam di Semarang. Disinilah scene dishoot oleh sutradara berdasar banyak pertanyaan yang harus terjawab.
Sinopsis:
Kala itu, Ray cilik (Bio One) tinggal di panti asuhan yang dibina Bapak (Egi) yang bengis. Ray tak menyukai pengelola panti asuhan karena kerap mengemplang bantuan untuk anak yatim piatu.
Tak tahan dengan penindasan, Ray kabur. Ia menyambung hidup dengan mencopet dan berjudi. Peserta judi yang tak terima mengirim dua pesuruh untuk menghabisi nyawanya.
Beruntung, Ray selamat dan pindah ke rumah singgah Bang Ape (Ariyo). Di sana, Ray berkawan dengan Natan (Teuku), Ilham (Ari), Ouda (Allesandro) dan Oude (Allesandrio). Suatu hari, Ilham jadi korban pengeroyokan oleh oknum berandalan. Ray membalas. Tindakan ini berbuntut panjang.
Dalam kondisi terjepit karena dikeroyok berandalan, Ray ditolong Bang Plee (Donny Alamsjah).
Redaksi terperangan dan takjub secara filmis kemampuan Danial di atas rata-rata.
Novel Tere Liye yang satu ini menurutnya lebih dekat ke novel filsafat, karena 5 pertanyaan yg diajukan tokohnya adalah pertanyaan filosofis tentang hidup, sehingga terkesan ini adalah novel yg berat. Tugas kita dalam mengadaptasi, menjadikannya lebih ringan dan menghibur, tapi sama sekali tidak kehilangan makna dan spirit novel nya.
"Saya gunakan pendekatan film Noir. Umumnya genre ini populer digunakan untuk film detektif dan misteri. Namun, banyak yg belum tahu bahwa genre Noir juga digunakan untuk menggambarkan sisi gelap manusia. Menggambarkan pesimisme dalam hidup. Dan dari kegelapan hidup itulah lalu kita temukan cahaya. Dalam perspektif terakhir itulah saya mencoba menggunakan Noir untuk menuturkan perjalanan spiritual," ucap Danial yang begitu piawai mengunakan simbol-simbol semiotik sama seperti sineas gaek dan eksentrik yang berhasil mendeliver NOIR sebagai pilihan menguatkan tokoh dari sisi kelamnya.
Syuting sekitar 30 hari di Semarang dan lanjut 10 hari di Belitung menyajikan gambar-gambar gedung tua mempertegas era 70-80an ditambah lighting yang kelam digunakan untuk menggambarkan kehidupan gelap sang tokoh dalam perjalanan spiritualnya.
Walau judul sangat puitis tapi tokoh utama jago berantem diperlihatkan secara verbal dan apik.
Saat ini Danial Rifky sedang menyiapkan kisah dengan perjalanan spiritual lagi tentang sebuah keluarga yang terpisah 3 benua selama bertahun tahun. Tapi saling support satu sama lain.
Judulnya Rentang Kisah berdasarkan cerita nyata dan tayang 2020.