KABARINDO, MADRID - Megabintang Manchester United, Cristiano Ronaldo ngamuk setelah merasa dihina fans Atletico Madrid karena kompak membuat gerakan untuk menolak pemain berjuluk CR7 itu untuk pindah ke Wanda Metropolitano. Ronaldo yang biasanya tenang kini berbicara dan merasa media berperan besar dalam isu yang menggiringnya akan pindah ke Los Rojiblancos –julukan Atletico.
Seperti yang telah diketahui, Ronaldo memang terus disebut berniat untuk segera meninggalkan Old Trafford. Pasalnya, pemain berusia 37 tahun itu ingin bersaing di Liga Champions, sedangkan Man United hanya akan bertanding di Liga Europa saja.
Atas hal tersebut, Ronaldo pun terus dikaitkan untuk segera mencari klub lain untuk mengejar impiannya tersebut. Atletico Madrid pun menjadi salah satu klub yang dirumorkan tertarik mendapatkan jasa Ronaldo.
Kendati demikian, para pendukung Atletico tampaknya sangat tidak setuju dengan hal tersebut. Bahkan, mereka hingga membawa spanduk yang bertuliskan 'Ronaldo Tidak Diterima' ketika Atletico bertandang ke markas Numancia pada laga uji coba pramusim 2022.
Hal tersebut menjadi pusat perhatian, dan Ronaldo pun ikut mengomentari rumor tersebut. Pemain dengan nomor punggung 7 itu memastikan bahwa rumor kepindahannya ke Atletico bukanlah kabar yang benar.
Ronaldo menyebut bahwa berita kepindahannya ke Wanda Metropolitano merupakan kebohongan media saja. Bahkan, Ronaldo pun tampaknya sudah terbiasa dengan banyaknya rumor dirinya yang melenceng dan disebarkan media.
Tidak mungkin bagi mereka untuk tidak membicarakan saya suatu hari nanti. Jika tidak, pers tidak menghasilkan uang," ujar Ronaldo pada akun Instagramnya, @cristiano, dilansir dari Marca, Jumat (29/7/2022).
"Mereka tahu bahwa jika mereka tidak berbohong, mereka tidak menarik perhatian orang. Lanjutkan, suatu hari Anda akan benar dalam beberapa berita," imbuhnya.
Ronaldo memang dikabarkan ingin cabut dari Man United di musim panas 2022. Namun, sejauh ini belum ada klub yang benar-benar berpeluang merekrut mantan penggawa Real Madrid tersebut. Foto : Reuters
