Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Iptek > Coolant Radiator Valvoline Gunakan Teknologi OAT; Berikan Proteksi Lebih Lama pada Kendaraan

Coolant Radiator Valvoline Gunakan Teknologi OAT; Berikan Proteksi Lebih Lama pada Kendaraan

Iptek | Minggu, 2 Januari 2022 | 19:37 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Coolant Radiator Valvoline Gunakan Teknologi OAT; Berikan Proteksi Lebih Lama pada Kendaraan

Coolant Radiator Valvoline Gunakan Teknologi OAT; Berikan Proteksi Lebih Lama pada Kendaraan

Valvoline Long Life Coolant dan All Weather Coolant

Surabaya, Kabarindo- Valvoline Inc., pemasok pelumas dan layanan otomotif asal Amerika Serikat, memperkenalkan dua produk pendingin radiator (radiator coolant) bagi para pecinta otomotif di Indonesia, yaitu Valvoline Long Life Coolant dan All Weather Coolant.

Kedua pendingin radiator tersebut merupakan produk RTU (ready to use), yang dilengkapi dengan tekonologi Organic Acid Technology (OAT), non-silikat, non-amina, non-nitrit dan non-borat. Juga telah memenuhi spesifikasi Light Duty coolant ASTM 3306.

Shehan Perera, Country Manager PT Valvoline Lubricants and Chemicals Indonesia, menjelaskan dengan menggunakan teknologi OAT, produk coolant Valvoline dapat memberikan jangka waktu proteksi yang lebih lama pada kendaraan.

“Untuk Long Life Coolant dapat memberikan proteksi hingga 5 tahun atau 250.000 km, sedangkan All Weather Coolant dapat memberikan proteksi hingga 3 tahun atau 150,000 km,” terangnya.

Shehan mengatakan, pengguna kendaraan bermobil terkadang tidak terlalu memerhatikan radiator. Padahal radiator berfungsi sangat vital, karena mampu mendinginkan mesin. Ketidakpedulian akan pentingnya radiator, membuat pemilik kendaraan terkadang juga abai dengan cairan apa yang sebaiknya digunakan sebagai media pendinginnya. Akhirnya, untuk memudahkan, radiator tersebut hanya diisi dengan air tanah yang sangat tidak disarankan.

Ia menjelaskan, pada dasarnya air tanah banyak mengandung magnesium, kalsium dan logam lainnya yang dapat bereaksi membentuk karat dan korosi, jika bertemu dengan besi atau aluminium. Jika radiator tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebagai sistem pendingin mesin, maka akan membuat mesin bekerja lebih keras dan menyebabkan mesih mudah panas. Ujung-ujungnya kinerja akan mesin menurun.

“Untuk itu, memilih cairan pendingin yang tepat untuk radiator sangat penting. Termasuk menyesuaikannya dengan tipe atau jenis mobil,” ujar Shehan.

Ditujukan bagi tipe kendaraan ringan atau passanger car, produk coolant Valvoline memiliki kemampuan mentransfer panas dari mesin, mencegah pendidihan dan pembekuan, serta mampu melubrikasi pompa radiator dan kompatibel dengan berbagai logam dan karet atau seal.

Kinerja Valvoline Long Life Coolant dan All Weather Coolant juga didukung oleh tiga komponen utama yang mampu memberikan proteksi ekstra kepada radiator kendaraan. Yaitu air demineralisasi atau air yang sudah dihilangkan kandungan mineralnya, Gycol, zat kimia untuk meningkatkan titik didih dan menurunkan titik beku, serta zat kimia tambahan lain seperti corrosion inhibitor.

“Titik didih air mineral (minuman) ± 100C. Radiator coolant harus mempunyai titik didih di atas air. Di sinilah fungsi Glycol di dalam cairan coolant. Long Life Coolant mengandung Ethylene Glycol 50%, sedangkan All Weather Coolant mengandung 30% EG. Titik didih coolant dengan 50% EG dapat mencapai 128C,” papar Shehan.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER