Cek Toko Sebelah 2 Angkat Isu di Masyarakat dan Masalah Keluarga
Ingin sampaikan pesan, keluarga adalah yang utama
Surabaya, Kabarindo- Beberapa pemain dan sutradara Cek Toko Sebelah 2 menyambangi Surabaya pada Jumat (16/12/2022). Mereka menyapa para pecinta film dan mengajak nonton bareng di Studio XXI di Tunjungan Plaza 3.
Kehadiran para pemain dan sutradara Cek Toko Sebelah 2 di Surabaya merupakan bagian dari roadshow mereka ke Surabaya, disusul ke Jogja pada Sabtu (17/12/2022) dan ke Semarang pada Minggu (18/12/2022).
Para pemain dan sutradara tersebut adalah Widuri Putri, Yusril Fahriza, Hernawan Yoga dan Ernest Prakasa. Ernest mengatakan, mereka ingin bertemu para pecinta film sebelum Cek Toko Sebelah diputar di bioskop mulai 22 Desember.
Cek Toko Sebelah 2 adalah film bergenre drama komedi yang diproduksi oleh Starvision dan disutradarai oleh Ernest. Skenarionya ditulis oleh Ernest dan Meira Anastasia. Film ini dibintangi oleh Ernest yang memerankan Erwin, Dion Wiyoko (pemeran Yohan), Laura Basuki (Natalie), Maya Hasan (mama Natalie), Adinia Wirasti (Ayu), Chew Kin Wah (Koh Afuk), Widuri Putri (Amanda), Yusril Fahriza (Naryo) Hernawan Yoga (Saipul), Pritt Timothy (pendeta), Adjis Doa Ibu (Yadi) dan Awwe (Ojak).
Ernest mengatakan tak menduga atas respon penonton. Ia lega sekaligus sangat senang ternyata Cek Toko Sebelah 2 disukai penonton. Ia optimis, film ini juga akan dissambut di kota-kota lain.
“Awalnya sempat khawatir film ini nggak semenarik yang pertama. Ternyata diapresiasi dan disukai penonton,” tuturnya.
Widuri juga gembira melihat respon penonton yang luar biasa. “Aku kaget sekaligus sangat senang melihat antusiasme penonton. Ini bikin aku semangat ikut roadshow,” ungkapnya.
Ia bersyukur bisa ambil bagian dalam Cek Toko Sebelah 2, karena mendapat pengalaman berharga bisa main bareng dengan para senior.
Menurut Yusril, pesan yang diusung film tersebut telah tersampaikan. Ini terlihat dari respon penonton yang bisa memahami karakter-karakter di dalamnya dan jalan ceritanya.
Ernest sependapat. Ia mengatakan, kondisi di lingkungan sekitar bisa menjadi inspirasi. Cek Toko Sebelah 2 mengangkat isu keluarga yang banyak terjadi di sekitar kita, termasuk isu child free yang akhir-akhir ini menyeruak di kota-kota besar.
“Isu ini masih sensitif di masyarakat dan orang mungkin belum berani terang-terangan mengungkapkannya, meskipun ini hak masing-masing pasangan,” ujarnya.
Ernest menambahkan, tipe orang tua seperti mama Natalia juga banyak di Indonesia yang cenderung selalu mencampuri urusan anak-anaknya, padahal mereka sudah dewasa dan berhak mengatur hidup sendiri.
“Orang tua seperti itu cenderung merasa selalu benar. Padahal mereka tidak mengerti keinginan si anak dan belum tentu tahu yang terbaik baginya,” ujarnya.
Ernest mengaku lebih senang menjadi sutradara dibandingkan sebagai stand-up comedy. “Di stand-up comedy, saya menghibur, penonton ketawa, selesai. Dengan menjadi sutradara, saya bisa merasakan apa yang ditimbulkan sebuah film pada diri penonton,” tuturnya.
Ernest menambahkan, ia akan terus terlibat dalam film dan terus berkarya, karena film bisa mengubah, setidaknya mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap suatu hal atau isu.
“Film itu membawa dan ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat. Ini ada dalam Cek Toko Sebelah 2. Saya harap film ini mampu membawa kembali kehangatan dalam keluarga yang mungkin sempat renggang karena suatu masalah,” ujarnya.