Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Olahraga > Bulu Tangkis Indonesia, Apa Kabar?

Bulu Tangkis Indonesia, Apa Kabar?

Olahraga | Senin, 27 Januari 2025 | 18:03 WIB
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Bulu Tangkis Indonesia, Apa Kabar?

Oleh: Hasyim Arsal Alhabsi, Direktur Dehills Institute 

Indonesia pernah berdiri gagah sebagai raja bulu tangkis dunia, menguasai podium-podium bergengsi dan menjadi simbol kejayaan olahraga Tanah Air. Namun kini, pertanyaan besar muncul: Apa kabar bulu tangkis Indonesia?

Warisan Kejayaan: Generasi Emas yang Tak Terlupakan

Sejarah mencatat nama-nama besar yang pernah mengharumkan nama Indonesia di dunia bulu tangkis. Pada era keemasan, kita memiliki sosok legendaris seperti Rudy Hartono, yang mencetak rekor fantastis dengan delapan kali juara All England, dan Liem Swie King, sang raja smash yang dikenal dengan "King Smash." Di sektor ganda putra, nama Ricky Subagja dan Rexy Mainaky menjadi ikon yang tak terlupakan dengan prestasi emas di Olimpiade Atlanta 1996.

Tak hanya di sektor putra, bulu tangkis wanita Indonesia juga memiliki bintang-bintang besar. Susi Susanti, yang meraih medali emas pertama Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992, menjadi simbol kejayaan dan kebanggaan. Bersama suaminya, Alan Budikusuma, mereka dikenal sebagai pasangan emas Indonesia. Nama lainnya, seperti Verawaty Fajrin, yang berprestasi di sektor tunggal dan ganda, juga telah mengukir sejarah dengan keindahan permainan dan semangat juangnya.

Tantangan Masa Kini

Namun, beberapa tahun terakhir, prestasi Indonesia di kancah internasional cenderung menurun. Regenerasi atlet tampaknya menjadi salah satu masalah utama. Generasi emas seperti Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan mulai meredup, tetapi penerus mereka belum mampu menunjukkan performa yang konsisten. Kekosongan ini jelas terlihat, terutama di sektor ganda putra dan tunggal putri.

Di sisi lain, negara-negara seperti Jepang, China, Denmark, hingga Thailand terus melaju pesat. Mereka berhasil mengejar dan bahkan melampaui Indonesia dengan memanfaatkan sport science, pendekatan berbasis data, dan pembinaan berkelanjutan. Ini menjadi tamparan keras bagi sistem pembinaan bulu tangkis kita yang masih kurang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Tidak hanya itu, tantangan juga datang dari dalam. Sistem manajemen dan pembinaan atlet memerlukan pembenahan mendasar. Keterbatasan fasilitas, minimnya turnamen lokal berkualitas, dan kurangnya dukungan finansial membuat atlet muda sulit berkembang maksimal. Masalah kesejahteraan atlet, termasuk dukungan mental dan fisik, turut menjadi faktor yang menghambat performa.

Harapan dan Langkah Ke Depan

Namun, semua ini bukan akhir dari segalanya. Indonesia memiliki segalanya untuk bangkit kembali: bakat muda, warisan kejayaan, dan dukungan masyarakat yang begitu besar. Dibutuhkan langkah konkret, seperti meningkatkan transparansi organisasi, memprioritaskan sport science, serta menyediakan ekosistem yang mendukung regenerasi atlet.

Sejarah membuktikan, bulu tangkis adalah olahraga kebanggaan bangsa. Tidak ada kata terlambat untuk kembali berjaya. Kini, saatnya semua pihak terkait bersatu, mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia dan menjawab dengan lantang, "Kami masih ada dan akan kembali menjadi juara!"


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER