KABARINDO, JAKARTA - Di tengah meningkatnya ancaman polusi plastik di Indonesia, satu lembaga lokal membuktikan bahwa perubahan nyata lahir dari kolaborasi, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat.
BPA Foundation kini menjadi contoh konkret bagaimana kerja lintas sektor dapat menghasilkan solus berkelanjutan bagi sungai dan komunitas yang bergantung padanya.
Berpegang pada prinsip “Be part of the solution, not the pollution, BPA Foundation menunjukkan komitmennya melalui kerja sama strategis dengan The Ocean Cleanup serta pelaksanaan Coastal Sweep 2025 di Sungai Cisadane, salah satu sungai utama yang mengalir melewati berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Banten dan Jawa Barat. Dari Kolaborasi Teknologi hingga Aksi Nyata di Lapangan.
Sejak tahun 2024, BPA Foundation menjadi mitra lokal The Ocean Cleanup dalam mengoperasikan Interceptor 020, alat pemungut sampah otomatis yang berfungsi menahan dan mengangkat sampah sebelum mengalir ke laut.
Sebagai fasilitator lokal, BPA Foundation memastikan bahwa teknologi global ini terintegrasi dengan pendekatan komunitas dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Dari sinergi tersebut lahirlah Coastal Sweep 2025, sebuah gerakan besar yang berfokus pada pembersihan area mangrove yang telah tertimbun sampah selama puluhan tahun. Timbunan tersebut tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga berpotensi terbawa ke laut jika tidak segera ditangani.
Coastal Sweep hadir bukan sekadar membersihkan sampah, tetapi memulihkan fungsi ekologis dan sosial sungai secara berkelanjutan.
“Sungai Cisadane mengalir melewati banyak kabupaten dan kota. Ini bukan hanya masalah satu wilayah, tapi tanggung jawab bersama, ujar Holida Minihanova, Presiden Direktur BPA Foundation.
“Kami percaya bahwa menyelamatkan sungai tidak cukup dengan teknologi, tetapi juga dengan hati, kesadaran, dan kolaborasi masyarakat.”
Masyarakat di Garis Depan Solusi Bagi BPA Foundation, perubahan sejati dimulai dari masyarakat. Karena itu, Coastal Sweep 2025 menempatkan masyarakat di garis depan aksi. Nelayan, pemuda, hingga ibu rumah tangga terlibat aktif — bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi sebagai pelaku utama perubahan.
Melalui pendekatan ini, BPA Foundation menumbuhkan budaya baru di mana pengelolaan sampah menjadi bagian dari gaya hidup dan sumber ekonomi lokal. Salah satu tonggak pentingnya adalah peluncuran River Waste Bank (Bank Sampah Sungai) — sistem pertama di Indonesia yang dirancang untuk memastikan setiap kilogram sampah sungai tercatat, dikelola, dan memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
Dengan dukungan sistem digital EcoWasteBank, setiap sampah yang dikumpulkan ditimbang, dikategorikan, dan dimasukkan ke dalam basis data transparan. Sistem ini memungkinkan pengelolaan lingkungan yang dapat diukur, diaudit, dan diperluas, menjadikan pemulihan sungai sebagai proses berkelanjutan berbasis data dan partisipasi.
“Tugas kami adalah memastikan setiap individu merasa memiliki peran — bahwa mereka bukan bagian dari masalah, melainkan bagian dari solusi, tambah Holida
Minihanova.
Solusi Berkelanjutan, Bukan Sekadar Aksi Simbolis Melalui kolaborasi dengan The Ocean Cleanup, dukungan pemerintah daerah, dan keterlibatan masyarakat, BPA Foundation membangun model pemulihan sungai yang dapat direplikasi di wilayah lain. Inisiatif ini bukan sekadar proyek lingkungan, melainkan pendekatan sistemik yang menggabungkan teknologi, edukasi, dan ekonomi sirkular dalam satu kerangka keberlanjutan.
Coastal Sweep 2025 menjadi bukti nyata bahwa menjaga sungai bukan tanggung jawab segelintir pihak, melainkan gerakan bersama yang menyatukan semua lapisan masyarakat.
Bagi BPA Foundation, ini bukan kampanye satu hari, tetapi komitmen jangka panjang untuk menghadirkan sungai yang bersih, sehat, dan berdaya — kini dan di masa depan.
