Botok Ikan Santika Medan; Raih Juara 1 Di HUT Kota Medan
Menu khas Melayu racikan tim chef Santika Medan dari ikan kakap
Surabaya, Kabarindo- Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan meraih prestasi di bidang kuliner sebagai Juara 1 Lomba Memasak kategori Makanan Melayu di acara “Medan Great Sale” yang diselenggarakan di Lapangan Merdeka dalam rangka menyemarakkan hari jadi kota Medan ke-426 baru-baru ini.
Lomba memasak ini diadakan oleh Pemkot Medan bekerja sama denga ICA (Indonesian Chef Association) DPD Sumut. Lomba diikuti oleh 16 tim yang terdiri dari 2-3 orang per tim. Setiap tim mendapat waktu 30 menit untuk menyajikan menu andalannya.
Santika Medan diwakili oleh Chef Khairul dan Chef Surya Darma. Mereka memasak Botok ikan dari bahan ikan kakap dengan racikan menu khas Melayu yang menghasilkan rasa yang sesuai dengan harapan tim juri. Tim juri terdiri dari orang-orang yang sudah mumpuni di dunia kuliner selama bertahun-tahun seperti Iwan Rizki, Wakil Direktur Akpar Medan, Herlina perwakilan dari Akademi Gastronomi Indonesia serta Tengku Muhar, pakar budaya & masakan Melayu Sumatera Utara.
Botok Ikan kreasi tim Santika Medan berhasil menjadi Juara 1 mengalahkan tim-tim lainnya. Chef Khairul mengatakan, ia menampilkan menu ini, karena memiliki nilai sejarah yang kuat. Botok Ikan mengingatkan kembali pada masakan Melayu di masa kesultanan dulu yang merupakan menu spesial.
“Botok ikan dulu menjadi menu kesukaan para Sultan Deli dari Istana Maimun. Ikan yang dimasak biasanya ikan laut yang mengingatkan kita bahwa orang Melayu sangat dekat dengan laut. Mereka sering mendapat julukan masyarakat pesisir,” ujarnya dalam rilis yang diterima pada Minggu (15/7/2018).
Berkat kemenangan tersebut, tim Santika Medan mendapat medali, sertifikat dan hadiah lainnya. Penghargaan ini merupakan apresiasi luar biasa kepada para chef sebagai bentuk dedikasi kepada kota Medan untuk terus maju khususnya di dunia kuliner.
“Diharapkan Botok Ikan bisa menjadi menu baru di deretan menu spesial khas Sumatera Utara,” ujar Chef Khairul.
Penulis: Natalia Trijaji
